Text
3920- Profil Pengobatan dan Cost of Illness Pasien Rawat Jalan Gangguan Bipolar di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Pada Tahun 2016, 2017 dan 2018 (Uzlifatul Zannah; Irma Melyani Puspita, Ph.D; Rano Kurnia Sinuraya, M.KM; Cherry Rahayu, M.KM)
Gangguan bipolar merupakan gangguan suasana hati kronik, ditandai dengan adanya episode mania atau hipomania yang muncul secara bergantian atau bercampur dengan episode depresi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil pengobatan dan Cost of Illness (COI)pada pasien rawat jalan gangguan bipolar di Poli Jiwa RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2016, 2017 dan 2018. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Pengambilan data dilakukkan secara retrospektif dengan metode total population sampling. Berdasarkan hasil penelitian ini obat yang paling banyak digunakan oleh pasien rawat jalan gangguan bipolar pada tahun 2016 adalah natrium divalproat (19,05%), aripiprazole, risperidone, lorazepam dan triheksifenidil (9,52%). Pada tahun 2017 adalah natrium divalproat (25,93%), quetiapine, lorazepam dan triheksifenidil (11,11%). Sedangkan tahun 2018 adalah natrium divalproat (40%) dan risperidone (25%). COI dihitung berdasarkan perspektif masyarakat dan rumah sakit. Berdasarkan perspektif masyarakat, COI pasien gangguan bipolarpada tahun 2016 sebesarRp 53.812.155, pada tahun 2017 sebesar Rp 60.376.870 dan pada tahun 2018 sebesar Rp 56.549.989.Berdasarkan perspektif rumah sakit, COI pasien gangguan bipolar pada tahun 2016 sebesarRp 14.916.015, pada tahun 2017 sebesar Rp 21.480.730 dan pada tahun 2018 sebesar Rp 17.539.849.Biaya terendah yang dikeluarkan pasien gangguan bipolar ialah pada tahun 2016. Analisis statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan pada seluruh kategori biaya pada tahun2016, 2017 dan 2018 (nilai p> 0,05).
Kata kunci: Gangguan Bipolar, Profil Pengobatan, Cost of Illness
No copy data
No other version available