Text
3915- Uji Aktivitas Antioksidan, Antiaging, dan Penghambatan Tirosinase Ekstrak N-Heksana dan Etil Asetat Daun Cantigi Ungu (Vaccinium varingiaefolium (BI.) Miq) Secara In Vitro (Anisa Nur Wulansari; Zelika Mega Ramadhania, M.Si; Ami Tjitraresmi, M.Si)
Paparan sinar UV dapat mempercepat proses penuaan dini yang ditandai dengan adanya kerutan. Selain itu, paparan sinar UV juga dapat memicu terjadinya hiperpigmentasi kulit. Pemanfaatan bahan alam dalam mencegah kerusakan yang diakibatkan oleh paparan sinar UV pada kulit menjadi salah satu hal yang banyak dikembangkan, salah satunya adalah daun cantigi ungu (Vaccinium varingiaefolium (Bl.) Miq), yang secara empiris dipercaya dapat menghambat penuaan dini. Untuk membuktikannya secara ilmiah, pada penelitian ini dilakukan uji aktivitas antioksidan, antigaging, dan penghambatan tirosinase secara in vitro ekstrak n-heksan dan etil asetat daun cantigi ungu secara in vitro. Pengujian antioksidan dilakukan menggunakan 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazil (DPPH), aktivitas antiaging dengan enzim yaitu Neutophil Elastase (NE) dan Matrix Metalloproteinase 1 (MMP-1), dan aktivitas penghambatan tirosinase dengan enzim tirosinase. Hasil dari penelitian ini didapat bahwa ekstrak etil asetat dan n-heksan secara berturut-turut pada pengujian aktivitas antioksidan memiliki nilai IC50 sebesar 384,6 μg/mL dan 223,9 μg/mL. Pada pengujian antiaging dengan enzim NE ekstrak n-heksan memberikan persen hambatan lebih besar dibandingkan dengan ekstrak etil asetat dengan rata-rata penghambatan sebesar 60,404% dan 59,092% dan pada pengujian menggunakan enzim MMP-1 ekstrak etil asetat memberikan persen hambatan lebih besar dari ekstrak n-heksan dengan rata-rata penghambatan sebesar 65,974% dan 58,494%. Pada pengujian penghambatan terhadap enzim tirosinase diperoleh nilai IC50 sebesar 197 μg/mL dan 172,4 μg/mL.
Kata kunci: Cantigi ungu, DPPH, MMP-1, Neutrophil Elastase, Tirosinase, Vaccinium varingiaefolium
No copy data
No other version available