Text
3893- Uji Aktivitas Antikalkuli Apigenin Secara In Vivo Dengan Induksi Kombinasi Etilen Glikol dan Amonium Klorida (Fillah Muty Syahidah; Prof. Dr. Anas Subarnas, M.Sc; Taofik Rusdiana,Ph.D.)
Batu ginjal (Nefrolitiasis) merupakan salah satu penyakit ginjal berupa ditemukannya batu yang mengandung komponen kristal dan matriks organik. Nefrolitiasis menjadi penyakit terbanyak dari kelainan saluran kemih. Batu kalsium merupakan jenis batu paling utama (80%) dalam kasus batu ginjal. Seledri merupakan tumbuhan kaya akan flavonoid. Flavonoid merupakan metabolit sekunder yang dapat meluruhkan kristal kalsium. Apigenin dianggap sebagai salah satu flavonoid utama karena keberadaan dan kelimpahannya dalam seledri. Pada penelitian ini dilakukan uji antikalkuli secara in vivo terhadap tikus dengan memberikan etilen glikol 0,75% (v/v) dan ammonium klorida 2% (b/v) sebagai penginduksi secara oral selama 7 hari, kemudian diberikan senyawa apigenin dosis 1.2, 2.4, dan 4.8 mg/kg BB selama 7 hari. Pengukuran dilakukan terhadap kadar kalsium pada ginjal dan urin tikus menggunakan sprektroskopi serapan atom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa apigenin memiliki tendensi terhadap aktivitas peluruhan batu ginjal, meski secara statistik perbedaan tersebut tidak menunjukkan nilai yang signifikan (p value>0.05). Apigenin dosis 2.4 mg/kg BB memberikan aktivitas peluruh batu ginjal paling besar dari kedua dosis yang digunakan.
Kata Kunci: Nefrolitiasis, apigenin, antikalkuli, kalsium, etilen glikol, amonium klorida
No copy data
No other version available