Text
3878- Peningkatan Mutu Pelayanan Kefarmasian Dengan Metode Six Sigma Pada Tahap Definisi di Salah Satu Rumah Sakit di Karawang (Siti Sahirah Ulfah; Angga Prawira Kautsar, MARS; Patihul Husni, M.Si)
Berdasarkan laporan dari Institute of Medicinepada tahun 2000, terdapat sekitar 44.000 hingga 98.000 pasien meninggal dunia akibat kesalahan pengobatan. Salah satu tahapan dalam pengobatan yang memiliki potensi kesalahan adalah pada tahapperesepan. Kesalahan peresepan adalah kegagalan dalam proses pemberian resep yang mengarah,berpotensi, atau menyebabkanbahaya bagi pasien. Kesalahan pengobatan harusnya dapat dicegah.Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan meningkatkan mutu pelayanan di instalasi farmasi rumah sakit melalui metode Six Sigma. Penelitian ini berfokus pada tahap definisi untuk mengetahui pokok permasalahan, penyebab, dan gambaran data historis kejadian kesalahan pengobatanpada tahap peresepan. Penelitianini dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara untuk mengumpulkan data. Narasumber yang terlibat dalam penelitian ini adalah tenaga kesehatan di salah satu rumah sakit di Karawang yang terdiri dari dokter, apoteker, tenaga teknis kefarmasian, serta perawat. Data yang diperoleh diolah secara deskriptif dari hasil pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan setelah sebelumnya dilakukan uji keabsahan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesalahan pengobatan pada tahap peresepan terjadi di salah satu rumah sakit di Karawang dengan tingkat keparahan yang tergolong dalam kategori A, B, C, dan D. Kesalahan terjadi baik pada golongan mistakes maupun golongan slip dan lapse dengan penyebab utama adalah kesalahan individu tenaga kesehatan.
Kata Kunci: Kesalahan pengobatan, Peresepan, Mutu pelayanan, Six Sigma, Definisi
No copy data
No other version available