Text
3802- Studi Pelepasan Natrium Diklofenak dari NA-CMC Hasil Sintesis Selulosa Eceng Gondok Dengan Crosslinker Asam Suksinat (Anggun Putri Perwira; Dr. Ida Musfiroh, M.Si; Patihul Husni, M.Si)
Eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms.) merupakan gulma air yang dapat hidup pada keadaan ekstrem dan memiliki kandungan selulosa tinggi, sehingga eceng gondok berpotensi dibuat sebagai sumber eksipien natrium karboksimetil selulosa (Na-CMC).Penyerapan kandungan air yang tinggi oleh senyawa Na-CMC memungkinkan senyawa ini dibuat sebagai sediaan hidrogel.Penambahan crosslinkerdapat meningkatkan kualitas dari hidrogel, dan uji difusi merupakan metode yang tepat untuk melihat kualitas Na-CMC sebagai pembawa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik dari Na-CMC hasil sintesis yang dibuat hidrogel serta setelah penambahan crosslinker, dan untuk mengetahui apakah Na-CMC dapat dijadikan sebagai pembawa senyawa obat dilihat dari profil uji difusi. Penelitian ini meliputi proses sintesis eceng gondok menjadi Na-CMC, penambahan crosslinker asam suksinat, formulasi dengan bahan utama Na-CMC baku, sintesis dan sintesis dengan penambahan crosslinker menggunakan natrium diklofenak sebagai model zat aktif, uji difusi, serta karakterisasi serbuk dan sediaan hidrogel Na-CMC menurut Farmakope Indonesia, SNI dan JECFA. Hasil uji difusi dan karakteristik hidrogel Na-CMC menunjukan bahwa penambahan crosslinker dapat memperbaiki profil difusi sediaan dengan nilai 8,560% (Na-CMC baku), 0,0084%(Na-CMC sintesis), dan 0,6714%(Na-CMC sintesis dengan crosslinker), dan karakteristik hidrogel dari Na-CMC hasil sintesis. Na-CMC hasil sintesis mempunyai profil difusi dan karakteristik hidrogelyang berbeda tidak signifikan dibandingkan Na-CMC crosslink dan Na-CMC baku ( 0,05).
Kata kunci: Eceng gondok(Eichhornia crassipes (Mart.) Solms.), sintesis, Na-CMC, asam suksinat, profil difusi.
No copy data
No other version available