Text
3794- Studi Profil Kelarutan dan Disolusi dari Beberapa Polimorf Efavirenz Terpilih Dalam Media Disolusi Terbanding (Eli Nur Aisyah; Yoga Windhu Wardhana, M.Si; Dr. Iyan Sopyan, M.Si)
Polimorfisme menjadi perhatian khusus di bidang industri farmasi. Setiap polimorf mempunyai sifat fisika yang berbeda. Efavirenz memiliki 23 bentuk polimorfik berbeda. Pada penelitian ini digunakan polimorf efavirenz metastabil hasil rekristalisasi dengan pelarut n-heksan dan metanol serta asetonitril(bentuk stabil) sebagai pembanding. Adapun metode yang dilakukan setelah rekristalisasi adalah karakterisasi polimorf efavirenz menggunakan X-Ray Diffraction (XRD), pengujian kelarutan dan disolusi polimorf dalam pH saluran cerna, penentuan nilai pKa, pengujian transformasi polimorf akibat variasi pH. Nilai kelarutan dan % disolusi evafirenz (dalam air; pH 6,8; pH 4,6; pH 1,2) yaitu bentuk 1: kelarutan (6,4043; 6,6918; 8,1159; 9,1683 µg/ml), disolusi (25,7580; 28,2704; 38,6084; 44,6356 %), bentuk 2: kelarutan (7,1354; 7,3780; 9,2151; 10,0273 µg/ml) disolusi (54,3808; 56,3027; 67,4163; 70,9224 µg/ml) dan bentuk 3: kelarutan (6,8727; 7,1328; 8,8611; 9,3892 µg/ml) disolusi (40,4281; 41,4980; 48.8353; 59,4345 %). Nilai pKa efavirenz bentuk 1, 2 dan 3 berturut-turut adalah 10,12; 10,62 dan 10,37. Dari ketiga data tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai pKa, kelarutan dan %disolusi berbanding lurus. Pola pelepasan obat efavirenz didominasi oleh orde Higuchi. Hasil karakterisasi polimorf dengan XRD menunjukan bahwa efavirenz bentuk 1, 2 dan 3 memiliki perbedaan pada pola difraktogram dan adanya pengaruh pH saluran cerna terhadap struktur polimorf efavirenz.
Kata kunci: Disolusi, Efavirenz, Kelarutan, Transformasi polimorfik
No copy data
No other version available