Text
T141- Toksisitas Subkronis Ekstrak Etanol Buah Asam Gelugur (Garcinia atroviridis Griff.) Pada Tikus Galur Wistar (Galih Samodra; Dr. Tiana Milanda, M.Si; Prof. Muchtaridi, M.Si., Ph.D)
Asam gelugur merupakan tanaman buah tropis yang digunakan sebagai obat tradisional sejak lama. Oeh sebab itu, obat tradisonal perlu didukung dengan data ilmiah untuk menjamin kemanfaatannnya, pembuktian efek farmakologi dan informasi tingkat keamanan obat tradisional. Tanaman asam gelugur (Garcinia atriviridis Griff.) banyak sekali memiliki khasiat, akan tetapi kurangnya data keamanan dari tanaman ini. Salah satu metode pengujian tingkat keamanan obat adalah dengan melakukan pengujian toksisitas subkronis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental uji toksisitas sub kronik per oral selama 90 hari (Sub-chronic Oral Toxicity) dengan rancangan acak lengkap (RAL), dimana terdapat kelompok perlakuan dan kontrol dengan faktor lingkungan yang homogen.Kelompokperlakuanterdiridarilimakelas.Masing-masingkelasdiberi perlakuan dengan pemberian dosis ekstrak buah asam gelugur 50 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, 800 mg.kgBB dan kelompok satelit dengan PGA 2% dan dosis 800 mg/kgBB. Kontrol positif adalah kelompok perlakuan yang diinduksi PGA tanpa pemberian ekstrak buah asam gelugur. Hasil yang didapat lalu dianalisis dengan SPSS dengan menggunakan uji ANOVA dan uji lanjut tukey. Hasil parameter hematologi dan biokimia klinik secara keseluruhan menujukkan hasil tidak ada perbedaan bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol, meskipun ada beberapa parameter hematologi seperti MCV, MCHC, dan WBC pada jenis kelamin betina memiliki perbedaan bermakna. Untuk nilai MCV sendiri perbedaan bermakna terjadi pada kelompok kontrol satelit dan satelit 800 mg/kg BB dengan nilai masing-masing 57,67 dan 57,64, MCHC pada kelompok kontrol satelit dan satelit 800 mg/kgBB dengan nilai masing-masing 31,32 dan 30,95, WBC pada kelompok control satelit dan satelit 800 mg/kg BB dengan nilai masing- masing11,17 dan 11,12 bila dibandingkan dengan kelompok kontrol. Sedangkan pada parameter biokimia klinik nilai SGOT dan Trigliserida pada tikus jantan dan SGPT dan kreatinin pada tikus betina memiliki perbedaan bermakna dengan kelompok kontrol. pemeriksaan histopatologi juga dilakukan dan hasilnya tidak menunjukkan perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol.
Kata kunci : Toksisitas Subkronis, Garcinia atroviridis, Obat Tradisional
No copy data
No other version available