Text
3769- Analisis Efektivitas Biaya Pada Pengobatan Hipertensi Sebelum dan Sesudah Diterapkannya Program BPJS di Puskesmas Babakansari Kota Bandung (Humaira Firmansyah; Irma Melyani Puspita, Ph.D; Rano Kurnia Sinuraya, M.KM)
Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskular yang disebabkan peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik yang tidak normal. Pengobatan untuk penyakit ini juga memiliki proporsi biaya pengobatan yang substansial di fasilitas kesehatan. Oleh karena itu, dibutuhkan analisis efektivitas biaya pada pengobatan hipertensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa biaya pengobatan yang lebih efektif pada jaminan sosial dan kesehatan di Puskesmas Babakansari Kota Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian observasional menggunakan rancangan cross sectional dengan data retrospektif dari rekam medik, data resep elektronik, dan biaya pengobatan langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil dariAverage Cost-Effectivness Ratio (ACER)pada tekanan darah sistolik yaitu pada tahun 2014 (Rp0,77) dan pada tekanan darah diastolik adalah tahun 2013 (Rp.2,05). Hasil dari Incremental Cost-Effectiveness Ratio (ICER) pada data tekanan darah sistolik dan diastolik menunjukkan biaya yang dibutuhkan untuk menurunkan 1 mmHg tekanan darah. Sebagai perbandingan, efektivitas sistolik pada 2013 terhadap 2014 dan 2013 terhadap 2015 sebesar Rp7.363 dan Rp143.189. Pada sisi lain, efektivitas diastolik pada 2013 terhadap 2014, 2013 terhadap 2015, dan 2014 terhadap 2015 sebesar Rp61.973, Rp87.267, dan Rp96.557. Kesimpulannya, pengobatan hipertensi sebelum penerapan program BPJS lebih cost-effective dibandingkan setelah penerapan program BPJS.
Kata Kunci : Hipertensi, Analisis Efektivitas Biaya, ACER, ICER
No copy data
No other version available