Text
3768- Sintesis Strip Indikator Parasetamol Berbasis Selulosa Pelepah Pisang (Tri Nenci Sulistyo Puri; Driyanti Rahayu, MT; Dr. Rimadani Pratiwi, M.Si)
Penambahan bahan kimia obat (BKO) ke dalam jamu marak terjadi di kalangan masyarakat. Salah satu bahan obat yang sering ditemukan dalam jamu adalah parasetamol. Parasetamoldapat menimbulkan efek berbahaya jika tidak diatur penggunaannya. Strip indikator merupakan salah satu metode yang cepat dan akurat untuk mendeteksi keberadaan suatu senyawa di dalam sampel. Sifatnya yang hanya dapat digunakan sekali dapat menyebabkan pencemaran lingkungan jika terbuat dari polimer yang sulit terdegradasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan menguji strip indikator parasetamol dengan basis selulosa pelepah pisang. Lembaran biopolimer dibuat dengan metode melt intercalation dengan formula terbaik yang diperoleh adalah 5 gram selulosa, 27,5% gliserol, 15% pati, dan 125 mL akuades. Prinsip dari strip indikator ini adalah spot color test. Pereaksi spesifik untuk parasetamol yang digunakan adalah feri klorida (FeCl3), Folin-Ciocalteu, dan quinhydrone yang diabsorbsikan ke dalam penyangga dengan metode solvent impregnation. Strip indikator menunjukkan sensitivitas yang baik dengan batas deteksi minimum 5.000 ppm parasetamol baku dan 30.000 ppm parasetamol dalam jamu. Hasil pengujian biodegradasi menunjukkan bahwa strip memiliki kemampuan biodegradasi yang baik, yaitu 65,760% untuk strip FeCl3; 67,406% untuk Folin-Ciocalteu; dan 81,052% untuk quinhydrone dalam empat minggu. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strip indikator berbasis selulosa pelepah pisang dapat dibuat dan digunakan untuk mendeteksi keberadaan parasetamol dalam jamu.
Kata kunci: Strip indikator, biopolimer, parasetamol, jamu
No copy data
No other version available