Text
T137- Aktivitas Antimalaria Ekstrak dan Fraksi Daun Cep-cepan (Castanopsis costata (Blume) A.DC.) Terhadap Mencit Yang Di Infeksi Plasmodium berghei (Maulana Yusuf Alkandahri; Prof. Dr. Anas Subarnas, M.Sc; Dr.rer.nat. Afiat Berbudi, dr. M.Kes)
Munculnya parasit yang resisten terhadap obat antimalaria menjadi salah satu tantangan terbesar bagi pengendalian malaria saat ini. Strategi dalam menangani resistensi tersebut adalah dengan mencari senyawa antimalaria baru pada tumbuhan obat. Tumbuhan cep-cepan (Castanopsis costata (Blume) A.DC.) yang merupakan famili Fagaceae sering digunakan sebagai obat antimalaria oleh masyarakat suku Karo di Medan, Sumatera Utara, namun penggunaannya masih bersifat turun-temurun dan belum diteliti secara ilmiah. Selain itu, daun tumbuhan Quercus laceyi yang masih satu famili dengan tumbuhan C. costatadilaporkan memiliki aktivitas antimalaria terhadap Plasmodium falciparum HB3, sehingga diduga daun C. costata juga memiliki aktivitas antimalaria. Penelitian ini betujuan untuk menelaah aktivitas dan kekuatan antimalaria dari ekstrak dan fraksi daun C. costata, serta menelaah mekanisme kerja dari ekstrak dan fraksi daun C. costatadalam menghambat pertumbuhan parasit di dalam tubuh mencit putih jantan galur Balb/C yang di infeksi Plasmodium berghei. Metode pengujian aktivitas antimalaria pada penelitian ini mengunakan metode Peter’s (four days test) dimana menggunakan artesunat sebagai kontrol positif. Hasil skrining fitokimia dari daun C. costata terdeteksi berbagai senyawa metabolit sekunder, diantaranya adalah golongan senyawa alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, glikosida antrakuinon, dan steroid/triterpenoid. Aktivitas antimalaria dari ekstrak etanol daun C. costatadalam menghambat pertumbuhan P. berghei secara in vivo adalah baik dengan nilai ED50 sebesar 108,151 mg/kg BB. Selain itu, dari ketiga fraksi daun C. costatayaitu fraksi air, fraksi etil asetat dan fraksi n-heksan aktif dalam menghambat pertumbuhan P. berghei, dan dari ketiga fraksi tersebut, fraksi etil asetat yang memiliki aktivitas penghambatan pertumbuhan P. berghei yang paling tinggi, yaitu sebesar 79,849%. Ekstrak dan fraksi daun C. costatamemiliki aktivitas antimalaria dengan cara menghambat pembentukan fase skizon aseksual eritrosit pada parasit.
Kata kunci:Cep-cepan (Castanopsis costata (Blume) A.DC.), Antimalaria, Plasmodium berghei, Metode Peter’s, Fase skizon.
No copy data
No other version available