Text
3756- Peningkatan Kelarutan dan laju Disolusi Glibenklamid Melalui Metode Solvent Evaporation Menggunakan Koformer Aspartam dan Nikotinamid (Ayu Apriliani; Arif Budiman, M.Si; Sandra Megantara,M.Farm)
Glibenklamid merupakan obat antihiperglikemia termasuk ke dalam Biopharmaceuitcal Classification System (BCS) kelas II yang memiliki sifat kelarutan rendah dan permeabilitas tinggi.Kelarutan glibenklamid dalam air yaitu 4 mg/L. Kelarutan yang rendah dalam air menyebabkan bioavailabilitas glibenklamid hanya sebesar 40- 45% setelah pemberian dosis oral. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan senyawa yang paling baik yang berpotensi menjadi koformer berdasarkan metode in silico, profil kelarutan jenuh, disolusi, IR, DSC dan difraksi sinar X. Berdasar hasil in silico, koformer yang berpeluang membentuk kokristal adalah aspartam dan nikotinamid. Hasil pengujian kelarutan diketahui bahwa kokristal dengan peningkatan kelarutan terbaik adalah kokristal glibenklamid-aspartam perbandingan 1:2 dengan peningkatan kelarutan sebesar 163,02 % dibandingkan dengan glibenklamid murni. Profil disolusi kokristal glibenklamid-aspartam perbandingan 1:2dalam media dapar fospat pH8,0 sebesar 208,45 % dibandingkan dengan glibenklamid murni.Hasil karakterisasi menggunakan spektrofotometri inframerah menunjukan tidak adanya gugus fungsi baru, hasil analisisDSC menunjukan adanya perubahan titik leleh dan hasil analisis difraksi sinar X menunjukan adanya perbedaan bentuk kristal.
Kata kunci: Kelarutan, Disolusi, Glibenklamid, Kokristal, Koformer.
No copy data
No other version available