Text
3723- Penentuan Kadar Kuesetin Dalam Ekstrak Etanol dan Fraksi Etil Asetat Daun Bandotan (Angeratum conyzoides [L.]) dan Korelasinya Dengan Aktivitas Penghambatan Nitrat Oksida Sintase (Aulia Alfiana; Prof. Dr. Jutti Levita, M.Si; Rina Fajri Nuwarda, M.Sc)
Inflamasi terjadi karena beberapa mekanisme utama salah satunya adalah produksi mediator inflamasi nitrat oksida oleh enzim nitrat oksida sintase. Beberapa obat antiinflamasi yang memiliki penghambatan terhadap nitrat oksida seperti indometasin dan meloxicam masih memiliki beberapa efek samping. Bandotan (Ageratum Conyzoides [L.]) merupakan salah satu tanaman yang tersebar luas di Indonesia. Secara empirik, bandotan memiliki beberapa aktivitas farmakologi diantaranya dapat digunakan sebagai agen antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas ekstrak dan fraksi daun bandotan untuk mengurangi inflamasi dengan melihat hambatan pembentukan nitrat oksida.Penapisan fitokimia menunjukkan bahwa adanya golongan polifenol, flavonoid, kuinon, dan steroid dalam simplisia, ekstrak, dan fraksi daun bandotan. Kadar kuersetin yang dihitung sebagaikadar flavonoid totaldengan menggunakan metode standar adisi dalam ekstrak etanol adalah 0,71% (b/b) dan pada fraksi etil asetat 7,65% (b/b). Hasil uji aktivitas antiinflamasi ekstrak etanol daun bandotan dan fraksi etil asetat menunjukkan adanya aktivitas antiinflamasi dengan nilai IC50 berturut-turut yaitu 92,045 mg/L dan 4,78 mg/L. Korelasi antara kadar kuersetin dalam ekstrak etanol dan fraksi etil asetat dengan aktivitas penghambatan enzim adalah 0,548 dan 0,696 yang mengartikan adanya korelasi yang kuat antara kadar kuersetin dengan aktivitas penghambatan enzim nitrat oksida sintase.
Kata kunci : Antiinflamasi, nitrat oksida sintase, Ageratum conyzoides,kuersetin, fluorometri
No copy data
No other version available