Text
T117-Pengembangan Potensi Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) Sebagai Bahan Dasar Sediaan Kosmetik Bedak Pelindung Kulit Wajah (Titian Daru Asmara Tugon; Prof. Dr. Marline Abdassah, MS; Prof. Dr. Anas Subarnas, M.Sc)
Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) merupakan tanaman dari jenis temu-temuan yang selama ini telah dikenal memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan. Salah satu komponennya adalah pati. Pati temulawak dalam penelitian ini akan dikembangkan sebagai bahan dasar pembuatan kosmetik bedak pelindung kulit wajah dari paparan sinar UV. Metode pengujian untuk pati temulawak yang dilakukan adalah uji kualitatif dan kuantitatif, penetapan karakteristik, sifat fisikokimia dan uji mikrobiologis.Dilanjutkan dengan uji efektifitas pati secara in vitro menggunakan spektrofotometer UV-VIS. Ekstraksi pati dari rimpang temulawak dilakukan perendaman rimpang dengan air selama enam hari. Sampel pati yang memenuhi standar dijadikan bahan dasar pembuatan bedak tabur, dingin dan padat. Setelah itu dilakukan evaluasi bedak (uji organoleptik, homogenitas, pH, distribusi ukuran partikel, kualitatif dengan KLT)dan uji efektifitas secara in vitro (penetapan nilai SPF). Hasil penetapan nilai SPF pada bedak tabur FI (Pati 1) yaitu 13,99, FII (Pati 2) yaitu 12,33. Pada bedak dingin dan padat FI (Pati 1) yaitu 15,58, FII (Pati 2) yaitu 14,44, menggunakan kontrol positif bedak yang sudah beredar dipasaran dengan nilai SPF 15. Menurut (Damgalad, 2013) nilai SPF 8-15 (tahap maksimal). Sehingga sediaan bedak tabur, dingin dan padat dengan bahan dasar pati temulawak dinyatakan memiliki perlindungan terhadap paparan UV pada tahap maksimal. Selain itu memiliki kelebihan secara organoleptik terhadap warna bedak tabur, dingin dan padat FI (kuning langsat), FII (kuning gading /krem) tanpa penambahan zat warna dan dengan ukuran partikel ±0,074 mm.
Kata Kunci : Pati, Temulawak, Ukuran partikel, Bedak, SPF (Sun Protection Factor)
No copy data
No other version available