Text
T112-Profil Sel Punca Dalam Darah Tali Pusat Yang Berperan Dalam Terapi Gangguan Neurologis (Angliana; Prof. Dr. Ajeng Diantini, MS; Dr. Bayu Winata Putera, M.Kes; Dr. Cynthia Retna Sartika, M.Si)
Gangguan neurologis merupakan suatu kondisi dimana terjadi kerusakan pada sistem saraf pusat dan perifer sehingga respon terhadap rangsangan terganggu. Sebanyak 7,1% kecacatan yang bersifat jangka panjang di dunia diakibatkan oleh gangguan neurologis. Terapi regeneratif menggunakan sel punca darah tali pusat (DTP) padaterapi gangguan neurologis telah banyak dilakukan. Hal ini dikarenakan keragaman sel punca di dalam DTP.
Padapenelitian ini sampel penelitian merupakan DTP yang diperoleh dari ibu hamil dengan usia 17-38 tahun yang telah diambil dan disimpan selama lebih dari 2 tahun. Sel DTP dikarakterisasi menggunakan molekul penanda permukaan sel dengan metode flowcytometry.Karakterisasi HSC menggunakan penanda permukaan CD34+ dan CD45+. Pengelompokan sel EPC menjadi early- dan late-EPC dilakukan dengan penanda CD45. Kedua kelompok sel EPC mengekspresikan CD34+ dan CD133+. Identifikasi NSC dilakukan dengan CD45-, CD34-, CD133+, dan CXCR4+, sedangkan identifikasi VSEL dengan melihat ekspresi CD45- dan CXCR4+. Sel MSC dikarakterisasi dengan ekspresi Lin-, CD73+, CD90+, dan CD105+.
Proporsi jenis sel punca yang ada di dalam darah tali pusat berbeda-beda, dimana dari hasil penelitian menunjukkan bahwa EPC memiliki jumlah sel tertinggi dalam DTP, yaitu sebesar 54.3870.402x103 sel/mL, diikuti dengan HSC (35.62 34.903x103 sel/mL), NSC (19,3116,966 x 103 sel/mL), MSC (35.1433.013x103 sel/mL), dan VSEL memiliki jumlah sel terendah yaitu 5.045.775x103 sel/mL.
Uji korelasi yang dilakukan antara jenis sel punca di dalam DTP menunjukkan adanya korelasi positif bermakna antara HSC dengan EPC (r=0,483; p
No copy data
No other version available