Text
3685- Penetapan Parameter Standar Simplisia dan Ekstrak Kulit batang Trengguli (Cassia fistula L.) (Ai Siti Rika Fauziah; Dr. Yasmiwar Susilawati, M.Si.; Ami Tjitraresmi, M.Si., Apt.)
Kulit batang trengguli (Cassia fistula L.) memiliki berbagaiaktivitas yang berpotensi dikembangkan menjadi obat tradisional. Simplisia dan ekstrak perlu distandardisasi untuk memastikan kualitasnya. Standardisasi dilakukan menggunakan metode uji sesuai buku Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Tumbuhan diperoleh dari 3 daerah yaitu Lembang, Bogor dan Solo. Pengujian meliputi uji parameter non spesifik, spesifik dan uji kandungan kimia. Hasil parameter non spesifik simplisia meliputi susut pengeringan 6,67 - 10,67%; kadar abu total 5,43 - 8,50%; dan kadar abu tidak larut asam 0,23 - 0,85%. Parameter non spesifik ekstrak meliputi kadar air 10 – 14 %; kadar abu total 1,88 - 4,37%; kadar abu tidak larut asam 0,05 – 1,17%, dan bobot jenis ekstrak (ekstrak 5% sebesar 0,88% dan ekstrak 10% adalah 0,91%). Hasil cemaran ALT ekstrak adalah 10 - 3,6 x 103 koloni/g, AKK 35 - 5,1 x 104koloni/g, dan cemaran logam Pb ≤ 0,2 mg/Kg serta cemaran Cd 0,3843 - 0,4922 mg/kg. Hasil parameter spesifik simplisia menunjukan kulit batang kasar berwarna cokelat, berbentuk menggulung atau pipih dengan rasa pahit; kadar sari larut air 13,33 – 18,67%; dan kadar sari larut etanol 13,33 – 22%. Identitas ekstrak adalah Cassiae Fistulae Cortecis Extractum Spissum dengan pemerian berupa pasta kental berwarna cokelat dengan bau dan rasa yang khas. Senyawa kimia yang terdetekasi adalah flavonoid, saponin, kuinon, polifenol, monoterpen dan seskuiterpen, serta tanin. Terdapat 4 bercak pada hasil pola kromatogram lapis tipis untuk semua simplisia dengan Rf 0,36; 0,51; 0,85 dan 1 yang terlihat pada sinar UV 366 nmdengan pengembang 55 toluen : 42,5 etil asetat : 2,5 asam format.
Kata Kunci: kulit batang trengguli, simplisia, ekstrak, standardisasi
No copy data
No other version available