Text
3681- Peningkatan Mutu Pelayanan Kefarmasian Dengan Metode Six Sigma Pada tahap Kontrol di Salah Satu Rumah Sakit di Karawang (Kania Nabila Fajrianti; Angga Prawira K., S.Si., MARS; Norisca Aliza P., M.Farm)
Mutu pelayanan kefarmasian di instalasi farmasi rumah sakit merupakan salah satu indikator standar pelayanan minimal rumah sakit. Six Sigma digunakan untuk mengetahui mutu pelayanan kefarmasian di rumah sakit tersebut karena Six Sigma merupakan alat manejemen yang biasa digunakan di industri perusahaan, tetapi juga dapat digunakan di instalasi kesehatan seperti rumah sakit dengan tujuan meningkatkan mutu pelayanannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu pelayanan kefarmasian pada tahap kontrol dan mengetahui ada atau tidaknya peningkatan mutu pelayanan kefarmasian dengan metode Six Sigma di salah satu rumah sakit di Karawang. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan potong lintang. Sampel yang digunakan adalah resep pasien rawat inap dan rawat jalan dengan jumlah total 330 resep. Data diinterpretasikan ke dalam bentuk diagram kontrol dan dianalisis menggunakan aplikasi R dengan uji Mann-Whitney. Hasil menunjukkan bahwa mutu pelayanan kefarmasian pada tahap kontrol berdasarkan angka tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat adalah 91% dengan nilai sigma sebesar 2,81 dan terdapat peningkatan mutu pelayanan kefarmasian dengan metode Six Sigma di salah satu rumah sakit di Karawang dari 86% menjadi 91% dan dari sigma 2,57 menjadi 2,81.
Kata kunci: mutu pelayanan kefarmasian, rumah sakit, Six Sigma, kontrol
No copy data
No other version available