Text
3676- Aktivitas Inhibisi Xantin Oksidase Ekstrak Tumbuhan Umbi Gadung (Dioscorea hipida), Daun Sendok (Plantago major L.), Akar Kompri (Symphytum officinale L.), Daun Patikan Kebo (Euphorbia hirta L.) Sebagai Antihiperurisemia (Evariani Dwi Wulandari; Ami Tjitraresmi, M.Si; Prof. Dr. Moelyono MW., MS)
Asam urat termasuk senyawa asam lemah yang merupakan produk akhir dari pemecahan asam nukleat dan metabolisme purin dalam tubuh yang dikatalisis oleh enzim xantin oksidase. Produksi asam urat berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan hiperurisemia yang dapat diatasi menggunakan obat antihiperurisemia seperti allopurinol, namun memiliki efek samping yang beragam. Di sisi lain, suku Gorontalo masih memanfaatkan tanaman tradisional seperti umbi gadung, daun sendok, akar kompri, dan daun patikan kebo sebagai antihiperurisemia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui daya inhibisi keempat ekstrak uji terhadap xantin oksidase secara in vitro dan untuk mengetahui nilai IC50 keempat ekstrak uji sebagai antihiperurisemia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak umbi gadung (Dioscorea hispida), daun sendok (Plantago major L.), akar kompri (Symphytum officinale L.), daun patikan kebo (Euphorbia hirta L.) memiliki daya inhibisi terhadap xantin oksidase pada konsentrasi tertinggi 50 µg/mL dengan daya inhibisi berturut-turut sebesar 53.49%; 62.53%; 53.49%; dan 61.28%. Sedangkan nilai IC50 secara berurutan yaitu 47.14 µg/mL; 38.57 µg/mL; 42.93 µg/mL; dan 31.57 µg/mL. Ekstrak daun patikan kebo memiliki nilai IC50 terendah dari keempat ekstrak uji yaitu 31.57 µg/mL.
Kata kunci: Umbi gadung, daun sendok, akar kompri, daun patikan kebo, hiperurisemia, asam urat, inhibisi xantin oksidase, nilai IC50
No copy data
No other version available