Text
3674- Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol dan Fraksi Daun Jambu Mete (Anacardium occidentale L.) Terhadap Shigella dysenteriae ATCC 13313 dan Escherichia coli ATCC 25922 (Een Herliani; Dra. Sulistiyaningsih, M.Kes; Ami Tjitraresmi, M.Si., Apt.)
Penyakit infeksi saluran pencernaan masih menjadi salah satu persoalan kesehatan yang besar di Indonesia, contohnya diare. Diare dapat disebabkan oleh mikroorganisme patogen seperti bakteri Shigella dysenteriae dan Escherichia coli yang merupakan bakteri gram negatif. Tanaman jambu mete (Anacardium occidentale L.) merupakan tanaman yang berkhasiat sebagai antibakteri dengan kandungan metabolit sekunder seperti flavonoid, steroid, terpenoid, tanin, monoterpenoid dan seskuiterpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak dan fraksi teraktif daun jambu mete, serta menentukan Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum (KHTM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) terhadap Shigella dysenteriae ATCC 13313 dan Escherichia coli ATCC 25922 . Metode yang digunakan adalah ekstraksi simplisia metode maserasi, fraksinasi dengan Ekstraksi Cair-Cair(ECC), uji aktivitas ekstrak dan fraksi metode difusi agar dengan teknik perforasi, penentuan KHTM serta KBM dengan metode mikrodilusi dan penentuan profil Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ekstrak dan fraksi teraktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun jambu mete memliki aktivitas antibakteri dengan nilai KHTM dan KBM berada pada rentang 1,25% - 2,50% (b/v) baik terhadap Shigella dysenteriae ATCC 13313 maupun Escherichia coli ATCC 25922, sedangkan fraksi etil asetat yang merupakan fraksi teraktif dengan nilai KHTM dan KBM berada pada rentang 0,31% - 0,63% terhadap kedua bakteri uji.
Kata kunci: Jambu mete (Anacardium occidentale L.) , Shigella dysenteriae ATCC 13313, Escherichia coli ATCC 25922 , KHTM, KBM
No copy data
No other version available