Text
3646- Pengembangan Obat Anti Virus Flu Burung dari Ekstrak Asam Gelugur Melalui Penghambatan Reseptor Neuraminidase (Larasati Amaranggana; Dr. Tiana Milanda, M.Si; Rina Fajri Nuwarda, M.Sc)
Wabah flu burung telah menyebabkan jutaan kasus infeksi dan kematian pada unggas maupun manusia. Di Indonesia, terdapat 167 kasus kematian dari total 199 kasus infeksi virus H5N1 yang menjangkit manusia. Angka ini diperparah dengan banyaknya kasus resistensi obat-obatan antivirus H5N1 penghambat neuraminidase (NA). Dengan demikian, diperlukan pencarian senyawa obat baru terutama yang bersumber dari bahan alam, karena fleksibilitasnya terhadap target protein dapat mengurangi resiko resistensi. Berbagai penelitian menyebutkan bahwa asam gelugur (Garcinia atroviridis Griff) memiliki beragam khasiat, akan tetapi baru sedikit yang menyebutkan potensinya sebagai antivirus. Untuk mengetahui hal tersebut, maka dilakukan penelitian untuk melihat aktivitas dan konsentrasi hambatnya terhadap enzim NA virus H5N1. Penelitian dilakukan melalui tahapan ekstraksi buah asam gelugur, fraksinasi dengan pelarut etil asetat, n-heksan, dan air, serta uji aktivitas hambat dengan metode MUNANA assay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dan fraksi buah asam gelugur berpotensi sebagai antivirus dengan nilai IC50 ekstrak etanol adalah 207,20 µg/mL, fraksi etil asetat 50,92 µg/mL, fraksi n-heksan 1227,10 µg/mL, dan fraksi air 159,10 µg/mL. Aktivitas hambat yang paling baik dimiliki oleh fraksi etil asetat.
Kata Kunci : Asam gelugur (Garcinia atroviridis Griff), H5N1,
Neuraminidase, MUNANA Assays
No copy data
No other version available