Text
3625-Hubungan Tingkat Curah Hujan Terhadap Tingkat Kejadian dan Biaya Rawat Inap Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Liza Fauziyyah; Auliya A. Suwantika, Ph.D.; dr. Budhi Prihartanto, SpPD)
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit endemik bagi negara beriklim tropis termasuk Indonesia.Faktor iklim yang mempengaruhi meningkatnya jumlah kasus penyakit DBD yaitu tingkah curah hujan. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi dengan tingkat kejadian DBD tertinggi di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara tingkat curah hujan dengan tingkat kejadiandan biaya rawat inap DBD di DIY tahun 2015 dan 2016. Pada penelitian inimenggunakan desaincross-sectional dengan pendekatan korelasi, data diperoleh secara retrospektif dari BMKG, BPS dan Dinas Kesehatan DIY. Data biaya DBD dihitung dari biaya sakit berdasarkan societal perspective dan payer perspective (BPJS Kesehatan). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat curah hujanmengalami kenaikan dari tahun 2015 sebesar 11.124 mm menjadi 15.744,5 mm pada tahun 2016.Tingkat kejadian rawat inap DBD mengalami kenaikan dari95,29 per 100.000 penduduktahun2015 menjadi 176,35 per 100.000 penduduktahun 2016. Biaya sakit akibat DBD dari perspektif societal pada tahun 2015sebesar Rp 15.699.346.833,-meningkat menjadi Rp29.383.660.559,- pada tahun 2016.Sedangkan dari perspektif payerpada tahun 2015 sebesar Rp6.794.458.581,-menjadi Rp12.912.029.310,- pada tahun 2016.Berdasarkan hasil analisis uji korelasi Spearman, terdapat hubungan antara tingkat curah hujan terhadap tingkat kejadian rawat inap DBD dengan nilai p= 0.048
No copy data
No other version available