Text
3614-Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak, Fraksi Etil Asetat dan Fraksi Air Daun Jawer Kotok (Plectranthus scutellarioide (L.) R.Br.) Melalui Penghambatan Nitrit Oksida Pada Sel Makrofag (Ghiza Fakhriati Syifa; Prof. Dr. Moelyono MW., MS; Dr. Ida Musfiroh, M.Si., Apt.)
Inflamasi merupakan suatu respon jaringan terhadap rangsangan fisik atau kimiawi yang merusak. Rangsangan ini menyebabkan lepasnya mediator inflamasi seperti histamin, prostaglandin yang menimbulkan reaksi radang berupa panas, nyeri, merah, bengkak serta gangguan fungsi. Inflamasi pada dasarnya merupakan respon protektif tubuh, tetapi jika berlangsung secara terus menerus (kronis) dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Saat ini, obat yang paling banyak digunakan adalah golongan antiinflamasi non steroid (NSAID) yang memberikan efek samping gangguan pencernaan dan kardiovaskular.Oleh karena itu, perlu dikembangkan obat antiinflamasi bersumber dari tanaman karena memiliki efek samping yang lebih sedikit. Salah satu tumbuhan yang dikenal berkhasiat obat dan digunakan masyarakat yaitu tumbuhan jawer kotok (Plectranthus scutellarioides (L.) R.Br). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi dari ekstrak etanol, fraksi etil asetat, dan fraksi air daun jawer kotok secara in-vitro dengan melakukan pengujian penghambatan nitrit oksida (NO) pada sel makrofag yang diinduksi lipopolisakarida. Konsentrasi Nitrit Oksida diukur dengan menggunakan metode Griess. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai IC50ekstrak etanol daun jawer kotok sebesar 79,46 µg/mL, fraksi etil asetat daun jawer kotok 327,58 µg/mL dan fraksi air daun jawer kotok 286,58 µg/mL. Dengan demikian, ekstrak etanol paling berpotensi dalammenghambat nitrit oksida pada sel.
Kata Kunci : Jawer Kotok (Plectranthus scutellarioides (L.) R.Br), antiinflamasi, nitrit oksida, sel makrofag, metode Griess
No copy data
No other version available