Text
3609-Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Lalapan Kacang Panjang (Vigna unguiculata), Daun Beluntas (Pluchea indica), dan Herba Tespong (Oenanthe javanica) Terhadap Sel Kanker Paru-paru A549 Dengan Metode MTS Assay (Mohamad Amirulzaki Bin Mohamad Rafi; Prof. Dr. Ajeng Diantini, MS; Yuni Elsa Hadisaputri, Ph.D)
Kanker paru-paru merupakan penyakit yang mematikan ke 5 didunia setelah penyakit jantung. Peningkatan jumlah pasien kanker di dunia sebanyak 6,25 juta setiap tahunnya. Bagi mengembangkan cara-cara baru untuk mengobati kanker, pencarian obat antikanker dan perancangan obat dilakukan dengan meneliti dari terapi herbal alami contohnya tanaman yang mempunyai metabolit yang berpotensi sebagai antikanker dan juga sering dimakan masyarakat sebagai lalapan seperti kacang panjang (Vigna unguiculata), daun beluntas (Pluchea indica), dan herba tespong (Oenanthe javanica). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sitotoksisitas ekstrak etanol 3 jenis lalapan terhadap sel kanker paru A549. Uji sitotoksik dilakukan terhadap sel kanker yang telah diinkubasi selama 24 jam dan 48 jam menggunakan senyawa uji dengan pemberian reagen MTS Assaysdidalam microplate. Analisis data dibuat dengan menentukan persen inhibisi dan nilai IC50daripada. Penelitian ini menunjukkan bahawaekstrak etanol kacang panjang (Vigna unguiculata), daun beluntas (Pluchea indica), dan herba tespong (Oenanthe javanica) memberikan efek sitotoksik terhadap sel kanker paru A549 masing-masing dengan IC50 13.7083, 24.06814 dan -88.9236 μg/ml untuk inkubasi selama 24 jam manakala 2.696755, -19.6826 dan -196.578 μg/ml untuk inkubasi selama 48 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kacang panjang lebih baik efek sitotoksiknya daripada ekstrak daun beluntas dan ekstrak herba tespong.
Kata kunci:Vigna unguiculata,Pluchea indica, Oenanthe javanica,sel kanker A549, MTS Assays, IC50.
No copy data
No other version available