Text
3596-Hubungan Antara Penggunaan dan Biaya Obat-obatan Diare Dengan Tingkat Kejadian Diare di Puskesmas Kota Bandung (Thenmoli Latchumanan; Auliya A. Suwantika, Ph.D.; dr. Budhi Prihartanto, SpPD)
Sejak diberlakukannya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada tahun 2014, penggunaan obat, di Puskesmas, perlu dievaluasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui biaya penggunaan obat pasien diare di Puskesmas Kota Bandung sebelum pelaksanaan JKN (tahun 2013) dan sesudah pelaksanaan JKN (tahun 2014). Desain studi yang dilakukan adalah observasional dengan pengambilan data secara retrospektif. Penelitian ini menggunakan metode Prescribed Daily Dose (PDD) dan Drug Utilization (DU) 90%. Hasil penelitian menunjukkan bahawa obat-obat diare yang termasuk segmen DU 90% pada tahun 2013 dan 2014 adalah akita 650mg dan garam oralit 4,1g. Nilai PDD/1,000 kunjungan/hari untuk seluruh puskesmas Kota Bandung adalah sebesar 147,10 dan 117,87 pasien mengonsumsi 1 PDD obat setiap harinya, masing-masing untuk tahun 2013 dan 2014. Cost of DU 90% untuk penggunaan obat-obatan diare di puskesmas Kota Bandung adalah 47,34% dan 45,71% masing-masing untuk tahun 2013 dan 2014. Sedangkan cost/PDD-nya adalah sebesar
83,81% dan 81,75%, masing-masing untuk tahun 2013 dan tahun 2014. Analisis dengan menggunakan uji analisis univariat dan uji analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan diantara penggunaan obat-obatan diare dengan tingkat kejadiaan diare dan biaya pengobatan diare.
Kata Kunci: JKN, DIARE, PDD, DU, Analisis Univariat dan Bivariat
No copy data
No other version available