Text
3522-Dampak Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional Terhadap Penggunaan Obat-obatan Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah di Puskesmas Kota Bandung (Angelika Rianti; Auliya A. Suwantika, Ph.D.; Rano Kurnia Sinuraya, M.KM)
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah diterapkan oleh pemerintah sejak tahun 2014. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi penggunaan obat, khususnya di Puskesmas, sejak diberlakukannya kebijakan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui biaya penggunaan obat pasien penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) di Puskesmas Kota Bandung sebelum pelaksanaan JKN (tahun 2013) dan sesudah pelaksanaan JKN (tahun 2014) dengan analisis minimalisasi-biaya. Desain studi yang dilakukan adalah observasional dengan pengambilan data secara retrospektif. Penelitian ini menggunakan metode Defined Daily Dose (DDD) dan Drug Utilization (DU) 75% dan 90%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2014 terjadi peningkatan total biaya pemakaian obat PJPD sebesar Rp 3.627.157 (0,61%) dibandingkan tahun 2013. Biaya yang dibutuhkan untuk menyediakan obat PJPD yang termasuk segmen DU 75% sebesar 72,84% (2013) dan 87,58% (2014) serta untuk segmen DU 90% sebesar 90,76% (2013) dan 94,82% (2014) dari total biaya. Selain itu, biaya untuk mendapatkan 1 DDD dari obat yang termasuk segmen DU 75%, DU 90% dan DU 10% pada tahun 2014 berturut-turut mengalami peningkatan 44.53%, 37,46% dan 8% dibandingkan tahun 2013, sedangkan DU 25% pada tahun 2014 mengalami penurunan 17% dibandingkan tahun 2013. Berdasarkan analisis minimalisasi-biaya, penggunaan obat-obatan PJPD sebelum pelaksanaan JKN memiliki biaya lebih minimal dibandingkan setelah pelaksanaan JKN. Hal tersebut disebabkan perbedaan komposisi penggunaan obat-obatan yang dipengaruhi perubahan kebijakan setelah pelaksanaan JKN.
Kata Kunci: JKN, PJPD, DDD, DU, Analisis Minimalisasi Biaya
No copy data
No other version available