Text
3505-Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol, Fraksi N- Heksan, Fraksi Etil Asetat, dan Fraksi Air Daun Salam (Syzygium polyanthum Wight.) Secara In Vivo Pada Tikus Putih Jantan (Iis Karlida; Dr. Sri Adi Sumiwi, MS; Dr. Rini Hendriani, M.Si)
Inflamasi merupakan gangguan yang banyak terjadi di masyarakat. Tingginya penggunaan obat antiinflamasi non-steroid banyak menimbulkan efek samping seperti gangguan saluran pencernaan dan kardiovaskular. Diperlukan alternatif obat antiinflamasi dari bahan alam yang dapat memberikan manfaat yang tinggi namun efek sampingg rendah. Daun salam (Syzygium polyanthum) dapat digunakan sebagai kandidat obat antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi dari ekstrak etanol, fraksi n-heksan, etil asetat, dan air daun salam dilihat dari penurunan volume udem kaki tikus. Penelitian ini menggunakan metode induksi karagenan dengan alat ukur pletismometer, dilakukan pada 30 tikus putih jantan galur Sprague Dawley yang dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok I sebagai kontrol negatif diberikan suspensi PGA 2%, kelompok II sebagai kontrol positif yang diberikan natrium diklofenak, kelompok III diberikan ekstrak etanol, kelompok IV diberikan fraksi n-heksan, kelompok V diberikan fraksi etil asetat, dan kelompok VI diberikan fraksi air dengan masing-masing dosis pemberian yang sama yaitu 150 mg/kgBB tikus. Bahan uji diberikan secara oral 1 jam sebelum diinduksi dengan 0,2 mL karagenan 1%. Pengukuran volume udem kaki tikus dilakukan setiap jam selama enam jam setelah induksi karagenan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi air dengan dosis 150 mg/KgBB tikus memiliki persentase penghambatan udem terbesar yaitu 42,4% setara dengan natrium diklofenak dosis 135 mg/KgBB tikus dengan taraf kepercayaan 0,05.
Kata kunci : Syzygium polyanthum (Wight.), daun salam, antiinflamasi, karagenan, natrium diklofenak
No copy data
No other version available