Text
3564-Pematauan Efektivitas Antibiotik Tetrasiklin Terhadap Isolat Klinis Pasien ISPA Puskesmas Purbaratu Kota Tasikmalaya Secara Kimia dan Mikrobiologi (Ika Khumairoh; Sri Agung Fitri Kusuma, M.Si; Danni Ramdhani, M.Si., Apt.)
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan oleh infeksi jasad renik, bakteri, virus, maupun riketsia. Penggunaan antibiotik merupakan salah satu cara untuk mengatasi penyakit ISPA. Tetapi, seiring berjalannya waktu, banyak terjadi kasus resistensi bakteri terhadap antibiotik tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antibiotik tetrasiklin untuk mengobati ISPA secara mikrobiologi dan kimia. Metode yang digunakan meliputi peremajaan isolat klinis pasien ISPA Puskesmas Purbaratu Kota Tasikmalaya dengan metode cawan gores, uji resistensi menggunakan cakram kertas, identifikasi isolat klinis, uji potensi antibiotik tetrasiklin dengan metode difusi agar pola 3+3, uji nilai banding antibiotik tetrasiklin, serta penetapan kadar antibiotik tetrasiklin dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Hasil uji resistensi isolat klinis terhadap antibiotik tetrasiklin sebesar 92,86%. Hasil identifikasi isolat klinis menunjukkan bahwa genus bakteri yang telah resisten adalah Haemophilus, Staphylococcus, Corynebacterium, Streptococcus, dan Bordetella. Potensi antibiotik tetrasiklin yang didapatkan yaitu 101,7 %. Hasil nilai banding antibiotik tetrasiklin yaitu 1:1,08. Sedangkan hasil analisis menunjukan kadar tetrasiklinsampel sebesar 102,7621 %.
Kata Kunci: ISPA, Antibiotik tetrasiklin, Resistensi antibiotik
No copy data
No other version available