Text
3555-Pengujian Aktivitas Hepatoprotektor Ekstrak Etanol dan Fraksi Kulit Batang Trengguli (Cassia fistula L.) Terhadap Tikus Putih Dengan Metode Induksi Parasetamol (Nujaimah Rahmawati Sholeh; Prof. Dr. Anas Subarnas, M.Sc; Dr. rer.nat Anis Y. Chaerunisaa, M.Si)
Kerusakan hati dapat disebabkan oleh infeksi maupun aktivitas senyawa kimia yang masuk kedalam tubuh dengan berbagai macam mekanisme aksi. Hal ini dapat diatasi salah satunya dengan pemberian hepatoprotektor. Hepatoprotektor merupakan senyawa yang berkhasiat melindungi sel sekaligus memperbaiki jaringan hati yang rusak. Ekstrak kulit batang trengguli (Cassia fistula L.) telah dilaporkan memiliki aktivitas sebagai hepatoprotektor pada pengujian in vivo. Pemanfaatan ekstrak etanol kulit batang trengguli dapat ditingkatkan dengan mencari fraksi teraktif. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas hepatoprotektor ekstrak etanol dan fraksi kulit batang trengguli (Cassia fistula L.) pada tikus dengan metode induksi parasetamol. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit batang trengguli (Cassia fistula L.) dosis 0,15 dan 0,3 g/kg berat badan dapat menurunkan kadar SGPT sebesar 158,50 dan 147,25 IU/L dan kadar SGOT masing masing sebesar 156,93 dan 131,80 IU/L. Aktivitas hepatoprotektor sebesar 15,79 % dan 21,77 % untuk SGPT dan sebesar 20,40 % dan 33,14 % untuk SGOT. Sedangkan untuk fraksi teraktif dimiliki oleh fraksi etil asetat dosis 0.155 g/kg berat badan. Dapat menurunkan kadar SGPT sebesar 113,55 IU/L dan kadar SGOT sebesar 127,78 IU/L dengan aktivitas hepatoprotektor yang dimiliki sebesar 37,82 % untuk SGPT dan 35,18 % untuk SGOT.
Kata kunci: Ekstrak etanol, Fraksi air, Fraksi n-heksan, Fraksi etil asetat, SGOT, SGPT
No copy data
No other version available