Text
3554-Penetapan Parameter Standar Simplisia dan Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleidera Lam.) (Prasetyo Dwi Anugrah Putro; Prof. Dr. Moelyono MW., MS; Dr. Yoppi Iskandar, M.Si)
Kelor (Moringa oleifera Lam.) merupakan salah satu tanaman di Indonesia yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, salah satunya sebagai antioksidan. Sebagai syarat pengendalian mutu agar dapat dijadikan obat herbal terstandar, simplisia dan ekstrak harus memiliki sebuah parameter standar. Atas dasar tersebut, dilakukan penelitian tentang penetapan parameter standar simplisia dan ekstrak daun kelor dengan metode yang tertera pada buku Farmakope Herbal Indonesia dan Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan. Hasil penapisan fitokimia dari simplisia dan ekstrak menunjukkan terdapatnyasenyawa flavonoid, polifenol, monoterpen, seskuiterpen, steroid dan kuinon. Hasil penetapan parameter standar simplisia menunjukkan bahwa simplisia daun kelor memiliki kadar abu total 9,62-11,98%; kadar abu tidak larut asam 0,34-0,78%; susut pengeringan 10,41-12,13%; kadar sari larut air 6,27-7,07%; kadar sari larut etanol 3,93-4,47%. Profil kromatogari lapis tipis menghasilkan dua hingga tiga bercak dengan rentang Rf 0,32-0,94. Hasil penetapan parameter standar ekstrak menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kelor memiliki rendemen 25,95-33,26%; kadar air 10,22-12,41%; kadar abu total 5,23-7,12%; kadar abu tidak larut asam 0,44-0,78%; dan kadar flavonoid total dihitung terhadap kuersetin sebesar 3,08-4,54%.
Kata kunci : Kelor, parameter simplisia, parameter ekstrak
No copy data
No other version available