Text
Perbandingan Aktivitas Kurkumin Desmetoksi Kurkumin pada Proses Peradangan Hati Akibat Karbon Tetraklorida Melalui Pengamatan Anatomi Mikroskopis.
Peradangan hati akibat karbon tetraklorida (CCl4) pada mencit jantan Balb/c setelah diberi kurkuminoid 80 mg/kg BB secara peroral justru meningkatkan sel parenkim hati yang nekrosis. Kurkuminoid terdiri senyawa kurkumin, desmetoksikurkumin dan bisdesmetoksikurkumin, oleh karena itu telah dilakukan penelitian mengenai perbandingan aktivitas senyawa kurkumin, desmetoksikurkumin dan bisdesmetoksikurkumin pada proses peradangan hati akibat karbon tetraklorida melalui pengamatan anatomi mikroskopis. Sebanyak 16 ekor mencit jantan putih dibagi secara acak menjadi 4 kelompok, yaitu: kelompok kontrol mendapat CCl4 0,1 ml/kg BB secara subkutan, kelompok perlakuan 1 mendapat CCl4 0,1 ml/kg BB secara subkutan dan kurkumin 70 mg/kg BB secara peroral, kelompok perlakuan II mendapat CCl4 0,1 ml/kg BB secara subkutan dan desmetoksikurkumin 7,7 mg/kg BB secara peroral dan kelompok perlakuan III mendapat CCl4 0,1 ml/kg BB secara subkutan dan bisdesmetoksikurkumin 2,2 mg/kg BB secara peroral.
Pemberian kurkumin, desmetoksikurkumin dan bisdesmetoksikurkumin dilakukan setiap hari dan 3 jam sebelum suntikan tunggal karbon tetraklorida. Pada hari ketiga semua mencit dikorbankan dan diambil jaringan hatinya untuk pemeriksaan anatomi mikroskopis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bisdesmetoksikurkumin yang paling memperberat proses peradangan hati akibat korban tetraklorida yang ditunjukkan oleh jumlah nekrosis sel parenkim hati yang terbanyak dibandingkan kurkumin dan desmetoksikurkumin. Tingkat grandis luas daerah sel radang yang paling tinggi ditunjukkan juga oleh bisdesmetoksikurkumin.
No copy data
No other version available