Text
Aktivitas Antibakteri Daun Pengemas Makanan (Cocos nucifera L condyline Fruticosa (L) A. Chev Gigantochloa Apus (BI. Ex Schult F.) Kurz Hibicus Maerofhycus Roxb. Ex Hornem dan Pandanus Amary Hifolius Roxb.
Telah dilakukan penelitian aktivitas antibakteri dari daun Cocos nucifera, Cordyline fruticosa, Gigantochloa apus, Hibiscus macrophyllus dan Pandanus amaryllifolius, yang biasa dipakai sebagai daun pengemas makanan. Uji pendahuluan dilakukan dengan mengamati sifat toksik (LD100) terhadap bioindikator Artemia salina Leach.
Kemudian, aktivitas dari ekstrak cuplikan diuji terhadap mikroba udara dengan cara mengidentifikasi mikroba yang terdapat dalam media agar dan ekstrak pada dua macam konsentrasi yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak C. fruticosa menolak mikroba Bacillus laterosporus, Curvularia, Neiseria spp., dan Staphylococcus epidermidis. Ekstrak H. macrophyllus menolak mikroba Alcaligenes faecalis, Bacillus firmus, Bacillus megaterium, Bacillus sphaericus, Curvularia sp., Mycelium sp., Neisseria sp. dan Pseudomonas aeruginosa pada konsentrasi 10%.
Aktivitas antibakteri dari ekstrak kasar daun-daunan tersebut diuji terhadap Bacillus cereus, Escherichia coli, Salmonella typhosa dan Staphylococcus aureus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri paling baik diberikan oleh ekstrak C. fruticosa pada bobot ekstrak 25 mg per cakram terhadap bakteri E. coli.
Dibandingkan dengan Nipagin-Nipasol (9:1), ekstrak C. fruticosa pada bobot 25 mg per cakram setara dengan 1,1843 mg atau 1 mg Nipagin-Nipasol (9:10 setara dengan 21,11 mg ekstrak C. fruticosa.
No copy data
No other version available