Text
Uji Aktivitas Antibiotika Asal Ekstrak Tempe.
Tempe adalah salah satu makanan tradisional Indonesia hasil fermentasi kedelai dengan Rhizopus sp.. Selain mempunyai nilai gizi yang tinggi, tempe dilaporkan mengandung senyawa antibiotika.
Telah dilakukan uji aktivitas antibiotika ekstrak dari dua jenis tempe yang dibuat secara laboratorium yang masing-masing dari fermentasi kedelai dengan Rhizopus oligosporus (L 1.1.) dan Rhizopus arrhizus (EN). Dalam penelitian ini tempe mentah dan tempe rebus diekstrasi dengan air, metanol dan n-heksan. Uji toksisitas dari ekstrak tempe menunjukkan bahwa ekstrak tersebut kurang sensitif terhadap Artemia salina. Selanjutnya dilakukan uji aktivitas antibiotika ekstrak dengan menggunakan metoda silinder kap, dengan bakteri uji Bacillus substilis, Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan Vibrio cholerae Eltor. Ekstrak yang menunjukkan aktivitas relatif tinggi dipisahkan dengan kromatografi lapis tipis (KLT), dan fraksi-fraksi yang diperoleh diuji aktivitasnya. Disamping itu, dilakukan uji aktivitas antibiotika ekstrak kedelai yang digunakan untuk pembuatan tempe. Untuk memperoleh nilai ekuivalen aktivitas antibiotika, hasil pengujian dibandingkan dengan potensi kloramfenikol base.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol tempe L 1.1. mentah dan EN rebus, masing-masing pada konsentrasi 62,5 mg/ml, memberikan mortalitas 100% pada Artemia salina setelah 6 jam pengamatan. Nilai ekuivalen aktivitas maksimum terhadap kloramfenikol base pembanding dari ekstrak air dan ekstrak metanol tempe L 1.1. mentah masing-masing adalah 58,6% dan 54,6% terhadap V. clolerase Eltor., sedangkan untuk ekstrak kedelai adalah 3,7% terhadap B. substilis. Hasil pemisahan senyawa aktif dengan KLT menghasilkan tiga noda untuk ekstrak metanol tempe L 1.1. mentah dan dua noda untuk ekstrak air tempe L 1.1. mentah, namun fraksi-fraksi tersebut tidak menunjukkan aktivitas antibiotika.
No copy data
No other version available