Text
Farmasetika 2: Biofarmasi
DAFTAR ISI
Bab 1 PENDAHULUAN (oleh J.PH.Devissaguet) 1
1. OBAT DAN RESPONS KLINIK 5
2. PENELITIAN BIOFARMASETIKA 15
Bab 2 DASAR FISIOLOGIK PERJALNAN DAN NASIB OBAT DI DALAM TUBUH 29
1. MEMBRAN BIOLOGIK (oleh J. Lavarenne) 32
2. ABSORPSI (PENYERAPAN) DAN JALUR UTAMA PEMBERIAN OBAT (oleh J. Lavarenne) 39
3. DISTRIBUSI (PENYEBARAN) OBAT DALAM TUBUH (oleh J. Lavarenne) 44
4. ELIMINASI (PENIADAAN) OBAT (oleh J.Lavarenne) 52
5. OBAT DI DALAM TUBUH (oleh G.arnaud dan J. Arnaud) 62
6. FAKTOR FISIOLOGIK DNA FAKTOR PATOLOGIK YANG MENGUBAH AKTIVITAS OBAT (oleh G. arnaud dan J. arnaud) 87
Bab 3 EVALUASI KETERSEDIAAN HAYATI SEDIAAN OBAT 101
1. BAHASAN UMUM 103
2. EVALUASI BIOVAILABILITAS (KETERSEDIAAN HAYATI) 108
3. METODE PEMBAKUAN SEKUNDER, HUBUNGAN ANTARA HASIL PENELITIAN IN VIVO DAN IN VITRO 132
Bab 4 PARAMETER YANG MEMPENGARUHI LANGSUNG PENYERAPAN OBAT (oleh J. Maaiavhe dan A.M Guyot Herman) 151
1. ABSORPSI, DISOLUSI DAN DIFUSI ZAT AKTIF DALAM CAIRAN BIOLOGI 154
2. KETERSERAPAN DAN KARAKTER FISIKO-KIMIA ZAT AKTIF 177
Bab 5 ASPEK TEORI PELARUTAN DAN PERLINTASAN MEMBRAN 195
1. PELARUTAN SEDIAAN PADAT (oleh Ch. Jeanin)
2. ASPEK TEORI PELINTASAN MEMBRAN (oleh P. Buri dan C. Crevoisier) 213
BAB 6 BIOFARMASETIK SEDIAAN PER-ORAL 231
1. PEMILIHAN PEMBERIAN PER-ORAL 233
2. ANATOMI DAN FISIOLOGI SALURAN CERNA (oleh A.M. Guyot-Herman)
3. FAKTOR PATO-FISIOLOGIK YANG BERPERAN PADA PENYERAPAN OBAT PER ORAL 260
4. CARA PEMBERIAN (oleh A.M. Guyot-Hermann) 268
5. KINETIK PELEPASAN ZAT AKTIF DARI SEDIAAN ORAL FAKTOR TEKNOLOGI DAN FORMULASI YANG BERPENGARUH (oleh A.M. Guyot-Hermann)
6. SEDIAAN ORAL DENGAN KETERSEDIAAN HAYATI TERKENDALI (oleh J. Robbert) 328
7. STUDI IN VITRO OBAT YANG DIBERIKAN PER-ORAL 372
Bab 7 STUDI BIOFARMASETIK OBAT YANG DIBERIKAN MELALUI REKTUM (oleh J.M. Aiache dan S.Aiache)
1. PENDAHULUAN 407
2. ANATOMI DAN FISIOLOGI REKTUM 407
3. EVALUASI BIOFARMASETIK SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI REKTUM 412
4. FAKTOR PATO-FISIOLOGIK YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN MELALUI REKTUM 433
Bab 8 STUDI BIOFARMASI SEDIAAN OBAT YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT (oleh J.P. Marty dan J. Wepierre) 441
1. TINJAUAN ANATOMI FISIOLOGI 444
2. SEDIAAN DI TEMPAT PENYERAPAN 450
3. OPTIMASI KETERSEDIAAN HAYATI SDIAAN PER REKTUM 461
4. PENILAIAN KETERSEDIAAN HAYATI OBAT YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT 471
Bab 9 STUDI BIOFARMASI OBAT YANG DIBERIKAN MELALUI MATA (oleh P. Buri dan J.Barrelet)
1. PENDAHULUAN 487
2. ANATOMI 487
3. PENETRASI OKOLER 490
4. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN HAYATI ZAT AKTIF 492
5. SALEP MATA 497
6. SISTEM BARU DALAM PENGOBATAN 498
7. METODE EVALUASI SEDIAAN OBAT MATA 499
Bab 10 STUDI BIOFARMASETIKA SEDIAAN OBAT YANG DIBERIKAN MELALUI SUNTIKAN (oleh J. Marty) 505
1. PENDAHULUAN 507
2. ANATOMI MATA DAN ALAT PERNAPASAN 507
3. SEDIAAN DI TEMPAT PENYERAPAN 508
4. PENGARUH PEMBAWA TERHADAP KETERSEDIAAN HAYATI SEDIAAN OBAT SUNTIK 509
5. EVALUASI BIOFRAMSETIK OBAT YANG DIBERIKAN MELALUI PENYUNTIKAMN 511
Bab 11 STUDI BIOFARMASETIK OBAT YANG DIBERIKAN MELALUI PARU: AEROSOL (oleh J.M. Aiache) 515
1. ANATOMI DAN FISIOLOGI SALURAN NAPAS 518
2. DEFINISI DNA SIFAT SEDIAAN AEROSOL 527
3. EVALUASI BIOFARMASETIK SEDIAAN AEROSOL 528
No copy data
No other version available