Text
Evaluasi Peresepan Obat Pada Pasien Geriatri di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Kabupaten Karawang Bagian Selatan Menggunakan Indikator Peresepan WHO
Pasien geriatri atau lanjut usia memiliki kebutuhan kesehatan yang khusus dan membuat perawatan kesehatan mereka lebih rumit. Selain itu, orang tua rentan mendapatkan resep-resep yang tidak sesuai karena kebanyakan dari mereka menderita kondisi kronis yang memerlukan penggunaan beberapa obat sekaligus yang tentunya dapat menimbulkan berbagai efek samping yang berupa resistensi, interaksi obat dan tentunya pemborosan biaya pengobatan. Untuk itu WHO mengeluarkan indikator peresepan yang digunakan sebagai metode dasar untuk menilai penggunaan obat. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi peresepan obat untuk pasien geriatri di Pusat Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Karawang bagian Selatan pada tahun 2014. Penelitian dilakukan dengan metode sampel acak sederhana cara angka acak (random number) dengan pengambilan data secara retrospektif yang diperoleh dari resep dari bagian Farmasi Puskesmas di Kabupaten Karawang bagian Selatan. Hasil yang telah memenuhi standar WHO adalah persentase pasien yang menerima antibiotik (24,3%) dan persentase penerima injeksi (0%), sedangkan yang belum memenuhi standar WHO adalah jumlah rata-rata obat (3,2), persentase penerima antibiotik obat generik (98,27%) dan persentase obat yang masuk dalam DOEN (84,1%).
Kata kunci: Indikator peresepan WHO, geriatri, polifarmasi, evaluasi obat.
No copy data
No other version available