Text
Profil Penggunaan, Index of Adherence dan Biaya Obat-Obatan Untuk Penyakit Endokrin, Nutrisi dan Metabolik di Puskesmas Kota Bandung Tahun 2014
Penyakit endokrin, nutrisi dan metabolik pada International Classification of Diseases (ICD-10) termasuk ke dalam bab 4. Prevalensi penyakit-penyakit tersebut tergolong cukup tinggi di Indonesia, salah satunya di Kota Bandung. Oleh karena itu, penggunaan obat-obatan untuk penyakit tersebut perlu dievalusi untuk mencegah penggunaan yang tidak rasional terutama di Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan utama yang banyak dikunjungi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan indikator kualitas pelayan obat di Kota Bandung dengan cara menentukan pola penggunaan obat, Index of Adherence (IoA) dan biaya untuk obat-obatan penyakit endokrin, nutrisi dan metabolisme selama periode 2014. Metode DU 90% digunakan dalam menentukan pola penggunaan obat dengan menghitung presentase penggunaan obat tertinggi dalam bentuk DDD/1000 penduduk/hari pada 90%. IoA ditentukan dengan membandingkan penggunaan obat dengan Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) sedangkan biaya penggunaan obat-obatan tersebut dikihtung dalam bentuk biaya pada segmen DU90% dan biaya per DDD. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pola penggunaan obat-obatan terbanyak pada segmen DU 90% adalah sianokobalamin (injeksi), vitamin B1, vitamin A 200,000 IU, asam askorbat, vitamin A 100,000 IU dan kalsium laktat. Nilai IoA rata-rata di seluruh Puskesmas adalah sebesar 92,67 %. Pada segmen DU 90% biaya yang dibutuhkan sebesar 54,67 % dari total biaya pengobatan dengan biaya/DDD pada segmen 90% sebesar Rp 70,-/DDD.
Kata kunci: Drug Utilization 90%, Daftar Obat Essensial Nasional (DOEN), Biaya, International Classification of Diseases.
No copy data
No other version available