Text
Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi dan Ekstrak Etanol Alga Merah (Eucheuma cottonii) Terhadap Staphylococcus aureus Isolat Klinis dan Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA)
Alga merah (Eucheuma cottonii) menghasilkan berbagai metabolit sekunder bioaktif sebagai antimikroba, antihelmentik, dan zat sitotoksik, sehingga memiliki potensi sebagai sumber bioaktif metabolit sekunder dalam pengembangan bahan baku farmasi. Berdasarkan penelitian sebelumnya, senyawa flavonoid memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Banyaknya kasus resistensi Staphylococcus aureus terhadap antibiotik golongan metisilin melatarbelakangi penelitian tentang potensi ekstrak dan fraksi alga merah sebagai antibakteri Staphylococcus aureus Isolat Klinis dan Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Penelitian dilakukan melalui pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol dan fraksi serta menentukan Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum (KHTM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) dari fraksi teraktif. Metode yang digunakan adalah metode difusi agar dengan teknik perforasi dan penentuan KHTM serta KBM menggunakan metode mikrodilusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri alga merah hanya terdapat pada fraksi n-heksan dan etil asetat, dengan zona hambat teraktif oleh frasi n-heksan yaitu sebesar 0,797 cm terhadap bakteri Staphylococcus aureus isolat klinis dan 0,7071 cm terhadap bakteri Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Sedangkan pada ekstrak etanol alga merah dan fraksi air tidak memiliki aktivitas terhadap bakteri tersebut. Nilai KHTM yang dihasilkan dari fraksi teraktif berada pada rentang 25%-50% (b/v) sedangkan KBM pada 50% (b/v).
Kata kunci : Alga merah, Antibakteri, KHTM, KBM, Staphylococcus aureus isolat klinis, Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA)
No copy data
No other version available