Text
Penelusuran Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Lamun (Enhalus acoroides) dan Rumput Laut (Gracilaria salicornia) dari Perairan Kendari Terhadap Bakteri Bacillus cereus dan Shigella dysenteriae Penyebab Diare
Diare merupakan salah satu manifestasi penyakit yang umum menimpa negara maju maupun negara berkembang. Di Indonesia, diare merupakan salah satu penyakit masyarakat yang utama dengan angka kematian yang cukup tinggi yaitu 20-400 kejadian per 1000 penduduk setiap tahunnya dan mayoritas penderitanya adalah balita. Lamun dan rumput laut merupakan salah satu biota hidup yang tersebar luas di seluruh perairan nusantara. Di perairan Kendari, Sulawesi Tenggara banyak terdapat spesies lamun dan rumput laut yang digunakan oleh masyarakat lokal sebagai obat-obatan dan bahan pangan seperti Enhalus sp., Cymodocea sp., Thallasia sp., Eucheuma sp., dan Gracillaria sp. Penelitian ini bertujuan untuk mencari senyawa antibakteri baru yang disebabkan oleh bakteri penyebab diare seperti Bacillus cereus dan Shigella dysenteriae. Tahap penelitian meliputi pengumpulan bahan lamun (Enhalus acoroides) dan rumput laut (Gracillaria salicornia), determinasi tanaman laut, proses ekstraksi, pengujian aktivitas antibakteri, serta penentuan konsentrasi hambat tumbuh minimum (KHTM) dan konsentrasi bunum minimum (KBM) ekstrak teraktif. Hasil pengujian menunjukkan bahwa masing-masing ekstrak etanol lamun dan rumput laut memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri B.cereus dan S.dysenteriae. Ekstrak etanol lamun dan ekstrak etanol rumput laut terhadap B.cereus memiliki nilai KHTM 15% (b/v) dan nilai KBM 30% (b/v). Sedangkan ekstrak etanol lamun terhadap S.dysenteriae memiliki nilai KHTM 15% (b/v) dan nilai KBM 30% (b/v).
Kata kunci : Antibakteri, Bacillus cereus, Shigella dysenteriae, Enhalus acoroides, Gracillaria salicornia, Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum (KHTM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM)
No copy data
No other version available