Text
Uji Toksisitas Akut Ekstrak Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) Hasil Produksi Skala Pilot Terhadap Tikus Jantan dan Betina
Pengembangan penelitian mengenai tanaman obat rosela dilakukan untuk memenuhi persyaratan sebagai obat herbal terstandar. Salah satunya adalah persyaratan keamanan yang dilakukan melalui pengujian toksisitas akut. Penelitian mengenai peningkatan mutu bahan baku obat tradisional khususnya pada tahap upscaling yang masih rendah, menjadi dasar yang melatarbelakangi penelitian ini. Pengujian toksisitas akut menggunakan metode konvensional dilakukan dengan pemberian ekstrak kelopak bunga rosela hasil produksi skala pilot yang mengandung 25% ekstrak rosela dan 75% laktosa, secara peroral pada tikus jantan dan betina dalam beberapa tingkatan dosis. Dosis uji yang digunakan adalah dosis 7,5 g/kg BB, 10 g/kg BB, 12,5 g/kg BB, 15 g/kg BB, dan 17,5 g/kg BB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat tikus jantan maupun betina yang mengalami kematian setelah diberi dosis uji tertinggi yang dapat diberikan yaitu 17,5 g/kg BB tikus dalam pengamatan selama 14 hari. Sehingga, nilai LD50 pada pengujian toksisitas akut kali ini tidak dapat dihasilkan dan ekstrak rosela hasil produksi skala pilot termasuk dalam kategori praktis tidak toksik. Pengamatan gejala toksik menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari pemberian dosis ekstrak uji terhadap berat badan hewan uji jantan dan betina. Namun, pemberian ekstrak uji berpengaruh kepada sistem saraf pusat dan sistem saraf otonom hewan uji jantan dan betina.
Kata kunci: rosela, Hibiscus sabdariffa L., toksisitas akut, keamanan, skala pilot
No copy data
No other version available