Text
Penetapan Parameter Standar Ekstrak Etanol Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus Sabdariffa L.) Hasil Produksi Skala Pilot
Ketersediaan produk obat herbal Indonesia yang terjamin khasiat dan jumlahnya merupakan masalah tersendiri yang perlu untuk ditangani. Permasalahan lain dari obat tradisional Indonesia adalah kurangnya penelitian mengenai peningkatan mutu Bahan Baku Obat Tradisional khususnya pada tahap upscaling. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur parameter standar ekstrak rosela hasil produksi skala pilot. Kelopak rosela (Hibiscus sabdariffa L.) diketahui memiliki khasiat antihipertensi. Parameter standar yang ditetapkan mengacu kepada Farmakope Jilid I, BPOM dan SNI yakni, parameter non spesfik (kadar abu, susut pengeringan, bobot jenis dan kadar air), parameter spesifik (kadar sari dan organoleptik), pengujian kandungan kimia (KLT dan skrining fitokimia) serta pengukuran cemaran logam berat. Hasil yang didapatkan, rendemen (36,25%) susut pengeringan (28 %); bobot jenis ekstrak (1,0245); kadar air (0,095%); kadar abu total (7,1%); kadar abu tidak larut asam (0,0495 %); kadar sari larut air (15,5%); kadar sari larut etanol (8,6 %) dan memiliki rasa asam dengan warna ungu kemerahan. Uji kandungan kimia menunjukkan adanya flavonoid dan ada 5 bercak pada KLT. Hasil uji cemaran logam menggunakan AAS menunjukkan bahwa ekstrak aman dari cemaran logam berat (Pb, Hg dan Cd).
Kata Kunci : Hibiscus sabdariffa L. , parameter standar , upscaling, skala pilot
No copy data
No other version available