Text
Pengaruh Potensi Dan Nilai Banding Aktivitas Antibiotika Terhadap Kasus Resistensi Bakteri Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa) Di Puskesmas Kota Tasikmalaya
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Faktor resistensi bakteri penyebab ISPA terhadap antibiotika merupakan salah satu penyebab tingginya angka infeksi. Telah dilaporkan terjadinya kasus resistensi bakteri penyebab ISPA di dua Puskesmas Kota Tasikmalaya. Dari 308 sampel, 70,45% resisten terhadap amoksisilin, 68,18% resisten terhadap sefadroksil, dan 19,81% resisten terhadap siprofloksasin. Adanya resistensi tersebut dapat disebabkan karena penurunan potensi antibiotika dan pemilihan antibiotika serta penggunaannya yang tidak tepat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adanya pengaruh potensi dan nilai banding aktivitas antibiotika terhadap kasus resistensi tersebut. Metode penelitian meliputi identifikasi isolat sensitif dari pasien ISPA menggunakan pengamatan morfologi koloni dan sel, penetapan potensi antibiotika dengan pola 3+3 dan nilai banding aktivitas menggunakan metode difusi agar teknik perforasi. Hasil identifikasi menunjukan isolat sensitif tersebut merupakan genus Streptococcus, Haemophilus, Bordetella, dan Corynebacterium. Potensi antibiotika tertinggi yaitu amoksisilin (96,16%) dan terendah yaitu sefadroksil (72,92%). Sedangkan nilai banding aktivitas antibiotika terendah yaitu sefadroksil (1:0,97). Untuk mengetahui hubungan resistensi dengan potensi dan nilai banding aktivitas antibiotika, dilakukan uji statistik menggunakan metode Anava regresi linear sederhana. Hasilnya menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan dari potensi dan nilai banding aktivitas antibiotika terhadap kasus resistensi bakteri penyebab ISPA di Puskesmas Kota Tasikmalaya.
Kata kunci: Antibiotika, potensi, resistensi, ISPA, Tasikmalaya.
No copy data
No other version available