Text
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Dan Fraksi Herba Tespong (Oenanthe Javanica (Bl.) Dc.) Terhadap Bacillus Cereus Dan Shigella Dysenteriae Penyebab Diare Dan Shigellosis
Diare adalah defekasi dengan feses encer/berair sebanyak lebih dari 3 kali/hari. Tespong berasal dari kearifan lokal masyarakat Sunda yang digunakan sebagai lalapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol dan fraksi herba tespong serta menentukan Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum (KHTM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) terhadap Bacillus cereus dan Shigella dysenteriae. Tahapan penelitian meliputi pengumpulan herba tespong segar, determinasi tumbuhan, ekstraksi herba tespong, fraksinasi ekstrak, uji aktivitas antibakteri ekstrak dan fraksi, penentuan KHTM dan KBM ekstrak dan fraksi teraktif, penapisan fitokimia ekstrak serta penentuan profil Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ekstrak dan fraksi teraktif. Hasil pengujian menunjukkan ekstrak etanol herba tespong memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. dysenteriae pada konsentrasi 4%, tetapi tidak berpotensi terhadap B. cereus. Fraksi teraktif dari ekstrak tersebut adalah fraksi etil asetat. Fraksi etil asetat memiliki aktivitas antibakteri pada konsentrasi 2% terhadap B. cereus dan 1% terhadap S. dysenteriae. Ekstrak etanol herba tespong memiliki rentang KHTM dan KBM terhadap S. dysenteriae pada konsentrasi 0,5% - 1% (b/v). Fraki etil asetat memiliki rentang nilai KHTM dan KBM terhadap S. dysenteriae pada konsentrasi 6,25.10-2% - 12,50.10-2% (b/v), sedangkan rentang nilai KHTM dan KBM terhadap B. cereus pada konsentrasi 1,25.10-2% - 1,56.10-2% (b/v). Dengan demikian fraksi etil asetat berpotensi sebagai antidiare yang disebabkan oleh infeksi Bacillus cereus dan Shigella dysenteriae.
Kata kunci : Antibakteri, Bacillus cereus, herba tespong, Shigella dysenteriae
No copy data
No other version available