Text
Analisis Natrium Dan Kalium Dalam Makanan Baso Di Desa Hegarmanah,Cikeruh Dan Sayang, Jatinangor Menggunakan Spektroskopi Emisi Nyala
Makanan baso merupakan salah satu makanan yang digemari dan sering dikonsumsi oleh masyarakat, yang seringkali ditambahkan penyedap rasa, seperti garam (NaCl) dan monosodium glutamat (MSG). Kalium (K) dan natrium (Na) mempunyai peran penting dalam menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan integritas sel, namun jika jumlahnya berlebihan dapat menjadi faktor risiko hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar Na dan K dalam makanan baso di Desa Hegarmanah, Cikeruh dan Sayang, Jatinangor. Analisis dilakukan menggunakan spektroskopi emisi nyala metode standard adisi. Tiga sampel makanan baso dari setiap desa, dihaluskan, didestruksi dengan campuran asam HNO? : HClO? (2:1), kemudian sampel diukur emisinya. Kadar Na yang diperoleh berkisar antara 2,1 - 43,6 mg/100g (setara NaCl 5,33 - 110,9 mg/100g); kadar K 7 - 121,2 mg/100g (setara KCl 13,35 - 231,1 mg/100g). Spektroskopi emisi nyala dapat digunakan untuk penetapan kadar Na dan K dalam makanan Padang dan menghasilkan korelasi (nilai r) yang baik.Kadar natrium dan kalium dalam makanan baso memenuhi syarat konsumsi natrium per hari yaitu kurang daripada 2000 mg untuk natrium dan 3500mg per hari untuk kalium.
Kata Kunci: analisis logam, atom, destruksi, hipertensi, mineral, spektroskopi
No copy data
No other version available