Text
Perilaku Swamedikasi Antibiotik Masyarakat Kota Bandung Tahun 2014: Studi Survey Di Fasilitas Kesehatan Sub Wilayah Kota (Swk) Derwati Dan Ujungberung
Perilaku swamedikasi antibiotik (SMA) telah terjadi dan sudah umum dilakukan penduduk perkotaan di Indonesia. Perilaku ini sangat merugikan karena dapat menimbulkan resistensi antibiotik yang berdampak pada tingginya mortalitas dan morbiditas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran perilaku SMA di fasilitas kesehatan Kota Bandung Sub Wilayah Kota (SWK) Derwati dan Ujungberung, dan mengetahui persepsi masyarakat Kota Bandung terhadap perilaku SMA berdasarkan pendekatan teori Health Belief Model (HBM) khususnya di SWK Derwati dan Ujungberung. Studi survey dilakukan dengan bantuan kuesioner dan wawancara terpimpin kepada 68 orang responden (?18 tahun) di apotek dan puskesmas SWK Derwati dan Ujungberung, Kota Bandung. Sampel dipilih secara acak dengan menggunakan teknik proportional cluster sampling. Dengan membagi proporsi sampel yang sama di tiap SWK dan berpatokan pada pecahan sampling yang juga sama. Data dianalisis dan disajikan secara deskriptif. Responden penelitian didominasi wanita 44 (64,71%) orang, sedangkan laki-laki 24 (35,29%) orang. Mayoritas responden mengaku tidak melakukan swamedikasi antibiotik selama enam bulan terakhir. Persepsi responden sudah dikategorikan baik, namun masih ada yang melakukan swamedikasi antibiotik. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk melihat pengaruh tiap faktor demografi dan persepsi-persepsi masyarakat Kota Bandung terhadap perilaku SMA. Sehingga dapat ditetapkan model intervensi yang cocok untuk untuk memperbaiki perilaku SMA yang ada di masyarakat saat ini.
Kata kunci: antibiotik, pengetahuan, persepsi, perilaku swamedikasi
No copy data
No other version available