Text
Interaksi Obat-Obat Pada Terapi Pasien Bullous Erythema Multiforme Yang Diinduksi Oleh Obat Di Rsup Dr. Hasan Sadikin Bandung Pada Tahun 2009-2013
Salah satu efek samping obat yang jarang terjadi namun sangat berbahaya adalah bullous erythema multiforme (BEM) atau lebih dikenal dengan Steven-Johnson syndrome. Berbagai penelitian telah menunjukkan beberapa obat yang menyebabkan sindrom tersebut. Seringkali pasien BEM memiliki komplikasi penyakit lain sehingga besar kemungkinan terjadi polifarmasi dan meningkatkan resiko terjadinya interaksi obat. Untuk itu dilakukan penelitian observasional dengan pendekatan retrospektif pada pasien BEM yang dirawat di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2009-2013 untuk mengetahui obat yang diduga menginduksi BEM dan interaksi obat-obat yang mungkin terjadi pada terapi pasien BEM yang diidentifikasi menggunakan mesin pencari interaksi obat Micromedex, Drugs.com, dan Medscape.com. Dari 101 pasien BEM diketahui parasetamol dan amoksisilin adalah obat yang paling banyak diduga menginduksi BEM yaitu 14,09% dan 5,84%. Hasil analisis interaksi obat-obat pada terapi pasien BEM diidentifikasi berbeda-beda oleh setiap mesin pencari, Micromedex mengidentifikasi 113 kejadian interaksi obat, Drugs.com dan Medscape.com mengidentifikasi masing-masing 250 dan 268 kejadian. Hanya 87 kasus interaksi obat-obat yang diidentifikasi oleh ketiga mesin pencari tersebut yang mungkin dialami oleh 44 pasien dengan interaksi yang paling banyak terjadi adalah interaksi antara deksametason dengan ofloxacin, sebanyak 11 kejadian.
Kata Kunci: Steven-Johnsons syndrome, toxic epidermal necrolysis, bullous erythema multiforme, interaksi obat-obat, efek samping obat
No copy data
No other version available