Text
Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pneumonia Neonatal Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Periode 2012-2014 Menggunakan Metode Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose Dan Drug Utilization 90%
Pneumonia merupakan salah satu penyakit penyebab kematian neonatus. Penggunaan antibiotika secara tidak rasional berdampak terjadinya resistensi antibiotika dan dapat mengakibatkan kematian pada pasien pneumonia neonatal. Maka dilakukan evaluasi penggunaan antibiotik untuk mengetahui profil penggunaannya pada pasien pneumonia neonatal di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung berdasarkan metode ATC/DDD dan DU90% dihubungkan dengan pola resistensi pasien. Data penggunaan antibiotik diperoleh dari 71 rekam medik periode tahun 2012-2014. Antibiotik yang masuk ke dalam DU90% pada tahun 2012 adalah gentamisin 83,68DDD/100 hari rawat, sefotaksim 72,17DDD/100 hari rawat, meropenem 33,43DDD/100 hari rawat dan amikasin 25,4DDD/100 hari rawat. Tahun 2013 adalah ampisilin 120,08DDD/100 hari rawat, gentamisin 84,9DDD/100 hari rawat, sefotaksim 36,25DDD/100 hari rawat dan amikasin 35,52DDD/100 hari rawat. Dan tahun 2014 adalah ampisilin 145,8DDD/100 hari rawat, gentamisin 92,37DDD/100 hari rawat, sefotaksim 44,47DDD/100 hari rawat, amikasin 21,07DDD/100 hari rawat dan meropenem 17,98DDD/100 hari rawat. Sebanyak 26 sampel dengan hasil kultur positif dengan bakteri terbanyak adalah Staphylococcus haemolyticus (21,3%). Antibiotik yang masuk dalam segmen DU90% dan masih sensitif terhadap bakteri penyebab pneumonia adalah gentamisin, amikasin dan meropenem.
Kata Kunci: Antibiotika, pneomonia neonatal, ATC/DDD, DU90%, resistensi
antibiotika
No copy data
No other version available