Text
Kualitas Hidup Penderita Tuberkulosis Yang Berkunjung Di Salah Satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Di Kabupaten Ciamis
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui kualitas hidup penderita tuberkulosis yang berkunjung di salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama di kabupaten Ciamis dan ditinjau berdasarkan karakteristik subjek yang melingkupi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan jenis pengobatan. Di Indonesia, angka kejadian tuberkulosis tertinggi terdapat di Provinsi Jawa Barat yaitu 0,7% dan kabupaten Ciamis merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat. Pengobatan Tuberkulosis baru dilakukan selama 6 bulan setelah konversi. Lama waktu pengobatan pada penderita Tuberkulosis usia produktif 18-59 tahun secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap kualitas hidup. Kualitas hidup dianalisis dengan kuesioner WHOQOL-BREF dan data diolah dengan analisis statistik deskriptif pada 81 sampel penderita tuberkulosis secara consecutive sampling pada bulan April - Juni 2015. Data kualitas hidup dan interpretasi ke-4 domain diuraikan berdasarkan karakteristik responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 38,27% kualitas hidupnya secara umum biasa-biasa saja dan sebagian kecil yaitu 13,58% kualitas hidupnya secara umum baik. Dilihat dari ke 4 domain maka skor untuk kesehatan fisik yaitu sebesar 32,70 (buruk), skor kesehatan psikologis yaitu sebesar 55,75 (sedang), skor untuk hubungan sosial yaitu sebesar 29,75 (baik) dan skor untuk lingkungan yaitu sebesar 100,40 (sedang). Penderita tuberkulosis memiliki kualitas hidup yang rendah baik ditinjau dari segi fisik, psikologi, hubungan sosial, maupun lingkungan. Kualitas hidup penderita tuberkulosis yang rendah terjadi pada semua kategori umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan jenis pengobatan.
Kata kunci : Kualitas hidup, Tuberkulosis, Usia produktif.
No copy data
No other version available