Text
Persepsi Konsumen Atas Peran Apoteker Sebelum Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional Di Rumah Sakit Di Bandung
Apoteker memainkan peran penting untuk meningkatkan akses dalam sistem pelayanan kesehatan. Di bidang klinis, apoteker seharusnya diakui sebagai tenaga kesehatan yang mampu diajak berkonsultasi oleh pasien dan tenaga kesehatan lainnya terkait masalah obat-obatan. Oleh karena itu, persepsi konsumen atas peran apoteker menjadi komponen integral dari kualitas pelayanan kesehatan primer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi persepsi konsumen atas peran apoteker sebelum pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di rumah sakit. Penelitian ini merupakan studi cross-sectional, data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner untuk sampel acak di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung lalu dianalisis secara deskriptif dan inferensial dengan metode chi-square menggunakan software R (n = 375, tingkat signifikansi = 5%). Persepsi konsumen internal atas peran apoteker sebelum pelaksanaan JKN yaitu tidak baik (34,17%), cukup (32,5%), baik (14,17%), sangat tidak baik (13,33%) dan sangat baik (5,83%); persepsi konsumen eksternal yaitu baik (47,45%), sangat baik (27,84%), cukup (22,75%), tidak baik (1,57%), dan sangat tidak baik (0,39%). Berdasarkan hasil analisis chi-square diketahui pekerjaan tenaga kesehatan, pekerjaan pasien dan penghasilan pasien dapat memengaruhi persepsi mereka atas peran apoteker sebelum pelaksanaan JKN di rumah sakit. Persepsi antara konsumen internal dan konsumen eskternal sangat berbeda. Konsumen internal memiliki persepsi keseluruhan negatif atas peran apoteker; konsumen eksternal memiliki persepsi positif.
Kata kunci: Peran apoteker, konsumen, persepsi, jaminan kesehatan nasional
No copy data
No other version available