Text
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol, Fraksi Air, Fraksi Etil Asetat, Dan Fraksi N-Heksana Dari Tauco Dengan Metode Dpph
Tauco merupakan salah satu bahan makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari fermentasi kedelai. Kedelai telah lama dikenal sebagai sumber alami antioksidan. Kedelai merupakan kelompok tanaman penghasil flavonoid alami, yaitu golongan isoflavon. Proses fermentasi pada tauco akan meningkatkan kandungan isoflavon bebas dalam tauco, sehingga diharapkan aktivitas antioksidan akan meningkat. Antioksidan merupakan suatu senyawa yang memiliki kemampuan untuk menetralkan radikal bebas dengan mendonorkan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak dan fraksi-fraksi dari tauco. Tauco diekstraksi dengan menggunakan metode sokletasi kemudian dilanjutkan dengan fraksinasi menggunakan metode ekstraksi cair-cair dengan pelarut air, etil asetat, dan n-heksana. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode 1,1-difenil-2-pikrihidrazil (DPPH) dengan vitamin C sebagai pembanding. Dari hasil penelitian diketahui bahwa nilai IC50 untuk ekstrak etanol, fraksi air, fraksi etil asetat, dan fraksi n-heksana berturut-turut sebesar 1192,71; 1746,01; 722,38; dan 1845,45 ppm. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ekstrak dan fraksi-fraksi dari tauco memiliki aktivitas antioksidan yang lebih lemah dibandingkan dengan vitamin C yang memiliki nilai IC50 sebesar 4,41 ppm.
Kata kunci : Tauco, Flavonoid, Antioksidan, Radikal Bebas, DPPH, Vitamin C
No copy data
No other version available