Text
Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Suspensi Ekstrak Seledri (Apium Graveolens L.) Serta Analisis Break Even Point (Bep)
Dewasa ini, penelitian dan pengembangan tumbuhan obat didalam negeri berkembang pesat. Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat adalah seledri. Seledri (Apium graveolens L.) merupakan semak dengan tinggi sekitar 50 cm, tidak berkayu, berwarna hijau. Salah satu khasiat seledri adalah melarutkan batu ginjal. Pemanfaatan seledri dalam bidang pengobatan dapat dilakukan dengan pengembangan sediaan farmasi. Suspensi sebagai salah satu sediaan berbentuk cair dipilih karena dalam bentuk cair zat aktif dalam obat tersebut lebih mudah diabsorpsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui zat pensuspensi mana yang paling baik dalam pembuatan sediaan berdasarkan parameter yang telah ditentukan, memperoleh metode pembuatan sediaan suspensi dari ekstrak seledri yang baik, dapat diterima dengan oleh pasien dan stabil dalam jangka waktu tertentu serta mengetahui Break Even Point (BEP) dari pengolahan sediaan. Tiga formula dibuat dengan variasi zat pensuspensi. Zat pensuspensi yang digunakan adalah Natrosol, Na CMC, dan Natrium Alginat. Hasil pengujian kestabilan suspensi terhadap parameter organoleptik, pH, viskositas, volume sedimentasi, redispersibilitas dan derajat flokulasi telah memenuhi syarat sebagai suatu bentuk sediaan farmasi. Hasil uji kesukaan terhadap parameter aroma dan rasa menunjukkan bahwa formula 1 dengan zat pensuspensi Natrosol lebih disukai. Analisis BEP yang dilakukan menunjukkan bahwa titik impas akan terjadi pada angka Rp 12,021,466.80 atau sama dengan penjualan sebanyak 321 botol sediaan suspensi.
Kata kunci: Formulasi suspensi, Seledri (Apium graveolens L.) , Analisis Break Even Point
No copy data
No other version available