Text
Aktivitas Antikanker Ekstrak Air, Etanol dan Minyak Atsiri (Syzygium aromaticum (L.) Merr. & L.M. Perry) Terhadap Sel Kanker Payudara MCF-7 Dengan Menggunakan Metode MTT-Assay (WST-8)
Kanker payudara adalah kanker yang paling umum terdeteksi pada wanita. Masalah yang dihadapi dalam pengobatan kanker kontemporer adalah banyaknya efek samping dan ditambah dengan tingginya jumlah resistensi terhadap obat antikanker sehingga efikasi terapi kanker menjadi tanda tanya. Oleh karena itu, saat ini pengobatan kanker telah berpindah ke arah produk alami seperti tumbuh-tumbuhan, rempah-rempah dan sumber-sumber lain dalam membantu mengatasi masalah ini. Cengkeh ( Syzygium aromaticum L. ) dapat menjadi salah satu kandidat utama dalam pengobatan alternatif karena memiliki jumlah antioksidan tertinggi di antara semua produk alami dengan aktivitas tambahan seperti antibakteri, anti-inflamasi dan antiseptik. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan cengkeh sebagai agen sitotoksik terhadap sel MCF-7 (sel kanker payudara) dengan menggunakan metode MTT assay. Variasi konsentrasi ekstrak air, etanol dan minyak atsiri cengkeh digunakan dalam penelitian ini. Hasil studi ini menunjukkan bahwa minyak atsiri cengkeh memiliki aktivitas sitotoksik tertinggi yang diikuti oleh ekstrak etanol dan terakhir ekstrak air yang tidak menunjukkan aktivitas terhadap sel MCF-7. Kesimpulannya, cengkeh adalah salah satu sumber alami yang ideal untuk dikembangkan sebagai obat antikanker, khususnya minyak atsiri cengkeh.
Kata kunci: Anti-oksidan, Cengkeh, MCF-7, MTT assay, Sitotoksik
No copy data
No other version available