Text
Pengaruh Kadar terhadap Kualitas Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Racikan Pasien Tuberkulosis Paru Anak di Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung
Penggunaan obat anti-tuberkulosis (OAT) racikan dalam pengobatan tuberkulosis paru pada pasien anak masih digunakan pada saat ini. Tetapi penggunaan obat racik mendatangkan masalah dalam pengujian potensinya, dimana potensi obat yang diperoleh berbeda dari dosis yang tertera pada label produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa kadar dosis OAT racikan sama dengan kadar dosis yang tertera pada label bungkusan dan memenuhi persyaratan kualitas obat racik seperti yang diinginkan. Sampel yang dianalisis merupakan sediaan OAT racikan yang terdiri daripada rifampisin, isoniazid dan pirazinamid. Untuk menentukan penetapan kadar OAT racikan digunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Hasil validasi metode analisis OAT memberikan hasil yang baik untuk menjamin mutu hasil yang valid. Dari hasil penetapan kadar menunjukkan bahwa semua obat racikan pada rifampisin, isoniazid, dan pirazinamid didapatkan signifikansi >0,05, yang berarti tidak terdapat perbedaan pada rata-rata berat obat racikan pada label bungkusan dengan kadar obat racikan yang terukur. Hal ini membuktikan bahwa kualitas OAT racikan di Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung sudah sesuai standar.
Kata kunci: Tuberkulosis, obat racikan, uji potensi, Spektrofotometri UV-Vis
No copy data
No other version available